KONTEKS.CO.ID – Testimoni mantan anggota Polri Ismail Bolong soal setoran ke petinggi Polri di Bareskrim Polri, mulai direspon.
Direktorat Tindak Pidana Tertentu Bareskrim Polri akan segera memanggil Ismail Bolong untuk diminta klarifikasi atas testimoninya beberapa waktu lalu. Dalam testimoninya Ismail Bolong menyebut menyetor uang miliaran ke petinggi Polri, salah satunya Kabaresrim Polri Komjen Agus Andrianto.
“Kita melakukan pemanggilan dulu ya,” kata Dirtipiter Bareskrim Polri Brigjen Pipit Ismanto saat dikonfirmasi media, Jumat 25 November 2022.
Namun Pipit tak membeberkan waktu pemanggilan Ismail Bolong akan dilakukan.
Diketahui, dugaan setoran uang tambang ilegal menggegerkan publik setelah video testimoni Ismail Bolong viral di media sosial.
Dalam testimoninya Ismail Bolong mengaku menyetor uang Rp6 miliar ke Kabareskrim Polri Agus Andrianto. Meskipun kemudian Ismail Bolong meralatnya. Testimoni dibuat karena ada tekanan dari mantan Karo Paminal Hendra Kurniawan.
Namun testimoni Ismail Bolong itu selaras dengan beredarnya LHP Divisi Propam Polri soal dugaan suap tersebut. LHP itu diteken mantan Kadiv Propam Ferdy Sambo.
Dalam LHP jelas, alur setoran uang hasil tambang ilegal itu. Termasuk aliran ke Kabareskrim.
Baik Ferdy Sambo dan Hendra juga membenarkan LHP tersebut. Mereka menegaskan bahwa dalam LHP tersebut ada dugaan aliran uang ke Kabareskrim.
Sementara Kabareskrim Komjen Agus Andrianto membantah soal keterlibatan dirinya kasus tambang ilegal di Kalimantan.
Komjen Agus Andrianto malah menduga, isu yang dilontarkan Ferdy Sambo dan Hendra Kurniawan terkait dirinya terlibat suap tambang ilegal di wilayah Kalimantan merupakan pengalihan isu.
“Jangan-jangan mereka yang terima, dengan tidak teruskan masalah, lempar batu untuk alihkan isu,” kata Agus saat dimintai konfirmasi wartawan, Jumat 25 November 2022.
Agus bahkan mempertanyakan terkait integritas Ferdy Sambo dan Hendra Kurniawan.
“Keterangan saja tidak cukup. Tanya ke anggota di jajaran kelakuan HK dan FS. Kenapa kok dilepas sama mereka kalau waktu itu benar?” ujarnya. ***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"