KONTEKS.CO.ID – Elektabilitas Ganjar Pranowo mengungguli Anies Baswedan dan Prabowo Subianto pada survei Indikator Politik Indonesia di bulan November dengan tema Peta Pertarungan Calon Presiden (Capres) untuk Pemilu 2024.
“Ganjar Pranowo 33,9 persen, Anies Baswedan 32,2 persen, Pak Prabowo Subianto 23,9 persen,” kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi dalam rilis hasil survei secara daring, Kamis 1 Desember 2022.
Pada survei kali ini Anies menyusul Prabowo, karena survei pada September 2022 lalu, Anies masih di bawah Prabowo, sementara Ganjar tetap paling tinggi. Ganjar 36,2 persen, Prabowo 29,1 persen dan Anies 25,7 persen.
Menurut Burhanuddin, merosotnya elektabilitas Prabowo karena kinerjanya dinilai tidak bersentuhan langsung dengan masyarakat.
“Beliau (Prabowo) bukan kepala daerah, beliau seorang menteri pertahanan yang sangat fokus pada kinerjanya, kinerjanya juga sangat spesifik kan,” ujarnya.
Hal ini berbeda dengan Ganjar yang saat ini menjabat Gubernur Jawa Tengah dan Anies yang mantan Gubernur DKI Jakarta, yang kinerjanya langsung bersentuhan dengan masyarakat.
“Lain dengan Anies atau Ganjar yang ruangnya lebih leluasa untuk tampil bersama publik,” ungkapnya.
Selain itu, Prabowo dipersepsikan oleh publik sebagai figur lama pada Pilpres lalu, dan keduanya mempunyai basis pendukung yang hampir sama. Sehingga ketika Anies muncul, maka suara Prabowo tergeser dan menurun.
“Karena basis Pak Prabowo dengan Anies mirip, maka sebagian pendukung Pak Prabowo mulai pindah terutama ke Anies, terutama lagi setelah (Anies) deklarasi,” jelasnya.
Survei ini mengambil sampel sebanyak 1.220 responden, yang berasal dari seluruh provinsi yang terdistribusi secara proporsional. Dengan asumsi metode simple random sampling, ukuran sampel 1.220 responden dengan margin of error sekitar ±2.9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. ***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di "Google News"