KONTEKS.CO.ID – Anggota Komisi III DPR RI Arteria Dahlan mengecam aksi bom bunuh diri di Polsek Astana Anyar, Bandung, Jawa Barat yang menewaskan anggota polisi dan lainnya luka luka kemarin.
Politikus PDIP tak habis pikir, aksi bom bunuh diri ini dikaitkan dengan pengesahan KUHP yang baru disahkan oleh DPR dan pemerintah. Dimana pelaku bom bunuh diri meninggalkan motor dengan stiker ISIS dan secarik kertas dengan tulisan KUHP Hukum Syirik/Kafir. Perangi para penegak hukum setan Q.S 9:29.
“Nggak nyambung lagi dan terlalu dipaksakan, justru KUHP yang baru lebih mengakomodir kearifan lokal dan memberikan penghormatan atas nilai-nilai yang bersifat religius,” tegas Arteria kepada wartawan, Rabu 7 Desember 2022.
Arteria menegaskan, aksi bom bunuh diri tersebut tidak akan membuat masyarakat takut. Karena, aksi teror tersebut akan semakin membangkitkan rasa persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.
Dan ia meminta masyarakat tetap tenang, karena aparat penegak hukum akan mengungkap siapa dalang dibalik aksi bom bunuh diri.
“Saya memastikan negara hadir, masyarakat tetap tenang dan mempercayakan sepenuhnya kepada aparat penegak hukum yang sedang bekerja,” tegasnya.
Sebelumnya, Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo mengungkapkan anggotanya menemukan kertas di lokasi bom bunuh diri, Polsek Astana Anyar, yang bertuliskan penolakan terhadap UU KUHP.
“Di TKP ditemukan ada belasan kertas bertuliskan protes penolakan terhadap (UU) KUHP yang baru saja disahkan di dalamnya membahas masalah zinah dan sebagainya dan tentunya ini semua kita dalami” kata Sigit usai meninjau lokasi bom bunuh diri di Polsek Astanaanyar Kota Bandung, Rabu (7/12).
Sigit mengungkapkan, berdasarkan hasil pemeriksaan sidik jari dan Face Recognition terduga pelaku bom bunuh diri, polisi berhasil mengungkap identitasnya pelaku dengan nama Agus Sujatno alias Agus Muslim.
“Yang bersangkutan pernah ditangkap karena peristiwa bom Cicendo dan sempat dihukum empat tahun di bulan September atau Oktober 2021 lalu yang bersangkutan bebas,” ungkapnya.
Selain itu, menurut Sigit, pelaku bom bunuh diri yang bernama Agus Sujatno terafiliasi dengan jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD) Bandung, Jawa Barat.
“Saat ini tim terus bekerja menuntaskan peristiwa yang terjadi,” tegasnya. ***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"