KONTEKS.CO.ID – Nama jalan Soekarno di Jakarta diperlukan sebagai tanda penghormatan atas sang proklamator. Nama – nama jalan mengakomodir peristiwa sejarah dan tokoh, sebagai bagian dari merawat ingatan.
Menurut Koordinator Forum Diskusi Kebangkitan Indonesia (Forkid) Bandot DM, penamaan jalan Soekarno di Jakarta memiliki fungsi sejarah untuk menjaga dan menyebarkan wawasan secara luas dan berkesinambungan bagi masyarakat.
Menurutnya saat ini penamaan jalan Soekarno di Jakarta merupakan momentum tepat seiring dengan rencana pemerintah memindahkan Ibu Kota Negara (IKN) ke Kalimantan Timur. Hal ini akan menjadi monumen atas jasa-jasa beliau kepada negara.
Bandot mengusulkan agar nama tersebut menggantikan jalan medan merdeka utara.
“Tak ada tempat yang lebih tepat dibandingkan jalan di depan Istana Negara. Dan beliau juga merupakan pemimpin negara yang pertama mendiami Istana Negara,” kata Bandot.
Menurutnya dengan serangkaian jasa dan pengakuan negara terhadapnya, tidak ada nama jalan presiden pertama Indonesia di Jakarta menjadi sesuatu yang memprihatinkan.
Sejumlah penghargaan yang telah diberikan negara kepada Soekarno, diantaranya penamaan bandara internasional Soekarno-Hatta, gelar pahlawan nasional dan pahlawan proklamator.
“Diskursus nama jalan ini juga pernah diusulkan Prof Jimly Asshiddiqie sembilan tahun lalu dan presiden Jokowi yang semasa itu menjabat gubernur DKI Jakarta juga menyetujui dan juga diusulkan ke presiden SBY kala itu. Tapi entah mengapa tidak terlaksana,” urainya.
Menurutnya memperjuangkan nama jalan presiden pertama Indonesia di Jakarta bukan merupakan hal yang baru, “kami melanjutkan apa yang sudah diinisiasi prof Jimly Asshiddiqie dan presiden Jokowi. Setidaknya ini menjadi salah satu legacy presiden saat ini,” tutup Bandot. ***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"