KONTEKS.CO.ID – Ketua DPR RI Puan Maharani mendukung kemajuan perfilman Indonesia. Atas dasar itu ia berharap film Ngeri-Ngeri Sedap garapan Bene Dion, yang terpilih mewakili Indonesia dalam ajang Academy Awards 2023 itu bisa menorehkan prestasi dalam kompetisi Piala Oscar.
“Saya ucapkan selamat kepada para sineas yang telah berkarya secara total dan semoga film Ngeri-Ngeri Sedap mampu meraih penghargaan di ajang Piala Oscar 2023,” kata Puan, Kamis (15/9/2022).
Film Ngeri-Ngeri Sedap siap bersaing untuk kategori penghargaan Best International Feature Film di Academy Awards ke-95 yang akan diadakan pada bulan Maret mendatang. Salah satu nominasi Piala Oscar ini setiap tahun diadakan oleh Academy of Motion Picture Arts and Sciences dengan memberikan award kepada film panjang yang tayang di luar Amerika Serikat.
Di ajang perfilman dunia ini Indonesia sendiri telah mengirimkan perwakilan dalam kategori ini sejak tahun 1987. Dan film Nagabonar menjadi film pertama yang dikirim untuk mengikuti nominasi film Piala Oscar tersebut.
Politisi PDIP ini berharap film Ngeri-Ngeri Sedap dapat memecahkan sejarah Indonesia di ajang bergengsi itu. Karena hingga saat ini, Indonesia belum pernah memenangkan penghargaan pada kategori Best International Feature Film Academy Awards.
“Apalagi film Ngeri-Ngeri Sedap mengangkat tema keluarga dengan berlatar belakang budaya Batak yang mewakili salah satu etnis di Indonesia,” ujarnya.
Ia menegaskan, tak hanya dirinya secara pribadi yang mendukung kemajuan perfileman Indonesia.
“DPR RI berkomitmen mendukung kemajuan film Indonesia dengan berlaga di ajang kompetisi film bergengsi internasional,” jelasnya.
Ia menambahkan, salah satu bentuk dukungan nyata yang diberikan DPR RI untuk perfilman Indonesia adalah melalui fungsi anggaran, seperti alokasi anggaran Dana Abadi Kebudayaan yang disebut dengan Dana Indonesiana sebesar Rp3 Triliun. Program ini sesuai dengan amanat UU No. 5 Tahun 2017 dan Agenda Strategis Kebudayaan dan Perpres No. 111 Tahun 2021.
“DPR RI berharap Dana Indonesiana dapat mendorong perluasan akses masyarakat pada sumber pendanaan untuk memperkuat keterlibatan publik dalam ekosistem pemajuan kebudayaan sehingga budaya Indonesia mendapat pengakuan agar bisa diwariskan kepada generasi selanjutnya secara turun temurun,” paparnya.
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di "Google News"