KONTEKS.CO.ID – Lembaga Survei Denny JA menemukan empat king maker di Pemilu 2024 mendatang. Keempat orang tersebut adalah Megawati Soekarnoputri, Prabowo Subianto, Airlangga Hartarto dan Surya Paloh.
Keempat king maker ini mempunyai kekuatan masing masing, sehingga mempunyai pengaruh di Pemilu 2024 mendatang.
“King maker pertama adalah, Megawati Soekarnoputri yang merupakan ketua umum dan sosok sentral di PDIP,” kata peneliti LSI Denny JA, Fitri Hari dalam keterangan tertulis, Rabu 21 Desember 2022.
PDIP sudah mengantongi tiket penuh untuk bisa mencalonkan pasangan presiden di pilpres 2024. Raihan kursi PDIP di DPR RI sebanyak 128 kursi (setara 22,26%) melampaui persyaratan minimal mengajukan pasangan capres-cawapres 2024 sebanyak 20%.
“King maker kedua adalah Airlangga Hartarto yang merupakan ketua umum partai Golkar dan inisiator dari Koalisi Indonesia Bersatu (KIB),” ujarnya.
KIB merupakan koalisi yang terdiri dari Partai Golkar dengan jumlah kursi 85 kursi (14,78%), PAN dengan jumlah kursi 44 kursi (7,65%), dan PPP dengan jumlah kursi 19 kursi (3,3%). KIB sudah mengantongi tiket. Jumlah kursi koalisi ini sebanyak 148 kursi (25,73%).
“King maker ketiga adalah Prabowo Subianto, yang merupakan satu dari tiga capres elektabilitas tertinggi dan mengendalikan Gerindra sebagai partai terbesar ketiga,” paparnya.
Elektabilitas Prabowo saat ini mencapai 23,9%, berada di urutan kedua, selisih 1,9% dengan urutan pertama yaitu Ganjar Pranowo yang angka elektabilitasnya mencapai 25,8. Dan di urutan ketiga capres elektabilitas tertinggi adalah Anies Baswedan dengan elektabilitas di angka 17,8%.
Selain itu raihan kursi Partai Gerindra di DPR RI sebanyak 78 kursi (13,57%). Masih kurang 37 kursi (6,43%) untuk bisa mendapatkan tiket pencapresan di 2024.
“King maker keempat adalah Surya Paloh yang mengendalikan satu dari tiga capres elektabilitas tertinggi (Anies Baswedan), dan bisa menghidupkan kartu dua partai yang beroposisi terhadap pemerintahan Jokowi – Ma’ruf Amin,” jelasnya.
Dua partai yang beroposisi adalah partai Demokrat dengan jumlah kursi 54 kursi (9,39%) dan PKS dengan jumlah kursi 50 kursi (8,70%). Jumlah kursi dua partai ini adalah 104 kursi (18,09%).
Jika partai Demokrat dan PKS ditambah partai Nasdem yang mempunyai 59 kursi, maka jumlah kursi mencapai 163 kursi (28,35%). Jumlah ini melampaui syarat minimal tiket pencapresan 2024.
“Dengan komposisi diatas, paling banyak hanya mungkin tiga pasangan capres karena PDIP sepertinya mustahil tidak berkoalisi dengan partai lain. Komposisi ini tidak cukup untuk empat atau lebih pasangan capres,” jelasnya.
Data dan analisa didasarkan pada survei nasional pada tanggal 10 – 19 Oktober 2022 dan riset kualitatif. Survei nasional menggunakan 1200 responden di 34 Provinsi di Indonesia. Wawancara dilaksanakan secara tatap muka (face to face interview). Margin of error (Moe) survei ini adalah sebesar +/- 2.9%.
Survei nasional itu dilengkapi dengan riset kualitatif terbaru di bulan desember 2022. Riset kualitatif dilakukan dengan analis media, Focus Group Discussion (FGD), dan indepth interview. ***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"