KONTEKS.CO.ID – Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD angkat bicara terkait polemik pernyataannya, yang membela pernyataan koleganya Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan (LBP) terkait OTT KPK yang tidak baik untuk nama negara.
“Saya sejak dulu mendukung OTT oleh KPK sampai saat ini, tapi juga mendukung upaya minimalisasi OTT dengan menutup celah korupsi melalui digitalisasi. Itu kan baik, “ kata Mahfud di instagram @mohmahfudmd, Kamis 22 Desember 2022.
Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) ini menjelaskan, ada yang memaknai keliru postingan dirinya di media sosial instagram sebelumnya.
“Jadi tak ada yang melarang OTT. Menurut saya OTT bagus sekali. Saya dulu orang pertama yang bilang bahwa KPK sekarang ini prestasinya tak kalah bagus dari KPK sebelumnya karena keberanian OTT nya lebih produktif. Ini bisa dicek dari berbagai jejak digital,” paparnya.
Mahfud mengungkapkan, ketika orang mencemooh KPK yang sekarang karena dianggap lemah, dia justru membelanya.
“Saya yang pertama kali bilang di akhir 2020 bahwa secara kuantitatif KPK dibawah Pak Firli lebih produktif dibanding yang sebelumnya, karena belum setahun sudah meng OTT dua menteri dan beberapa orang kepala daerah serta DPR/DPRD,” klaimnya.
Mahfud menambahkan, tetapi dengan tetap mendukung OTT KPK, ia menilai upaya untuk meminimalisasi OTT juga sebagai upaya yang bagus.
“Yakni menutup celah bagi korupsi melalui digitalisasi aplikasi dalam penentuan proyek proyek APBN/APBD seperti yang dikatakan oleh pak LBP,” ujarnya.
Mahfud kembali menegaskan dan mengajak semua pihak untuk mendukung langkah langkah KPK dan memerangi korupsi dengan digitalisasi pengadaan proyek.
“Jadi mari kita dukung OTT oleh KPK, tapi kita dukung juga meminimalisir OTT dengan menutup celah korupsi melalui digitalisasi. Mendukung digitalisasi guna meminimalisir OTT karena efektifnya upaya menutup celah korupsi, tak harus diartikan menghentikan OTT KPK,” ujarnya.
“Menurut saya, setiap upaya menutup celah korupsi adalah bagus. Tapi sebelum ada bukti bahwa upaya menutup celah korupsi itu efektif, OTT harus tetap jalan,” pungkasnya. ***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"