KONTEKS.CO.ID – Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar atau sering disapa Cak Imin mengusulkan Kementerian Pertanian (Kementan) dilebur menjadi satu dengan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT).
Wakil Ketua DPR RI menjelaskan peleburan dua Kementerian tersebut karena dua kementerian ini punya peran hampir sama, dan jika disatukan bukan tidak mungkin akan lebih memberi dampak konkret bagi kemajuan desa.
“Kalau ide Kementerian Desa harus bertahan itu terlalu sederhana, bahkan Kementerian Pertanian harus ditarik menjadi bagian Kementerian Desa. Supaya apa? Supaya clear apa yang menjadi kebutuhan desa tertangani secara sistematis sesuai kebutuhan desa,” katanya melalui keterangan tertulis Jumat 23 Desember 2022.
Cak Imin memaparkan, ada dua sektor, yang harus mendapat perhatian perubahan mendasar melalui pembangunan dari bawah.
“Pembangunan dari bawah apa itu? Desa! Pembangunan tidak dari atas tapi dari desa,” ujarnya.
Dia mengungkapkan desa merupakan benteng terakhir yang menyelamatkan negara saat krisis, mulai dari krisis ekonomi hingga pandemi COVID- 19 lalu.
“Tahu nggak ketika krisis ekonomi, di atas gelempangan tidak mampu, justru yang di bawah yang bisa nahan. Kemarin saat pandemi semua sektor rontok, hanya pertanian yang punya daya tahan, dan itu desa,” tegasnya.
Selanjutnya Cak Imin juga mengkritisi Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP). Menurutnya kekayaan laut Indonesia belum dimanfaatkan dengan baik.
“Maka ketika reformasi semua isu kelautan dan desa terus menjadi perjuangan,” ucapannya.
Bahkan ia mengungkapkan Kementerian KKP adalah buah dari reformasi 98, dimana Presiden Abdurahman Wahid atau sering disapa Gus Dur yang membentuk kementerian baru tersebut.
“Karena Gus Dur Presiden, dibuat keputusan presiden tentang Kementerian Kelautan, namun sebelum membuat Kementerian Desa Gus Dur jatuh,” ungkapnya.
Untuk melanjutkan perjuangan Gus Dur, Fraksi PKB di DPR getol memperjuangkan UU Desa, hingga kemudian lahir Kementerian Desa.
“Ini yang disebut gerakan politik. Kalau anda ingin mengubah nasib, ingin memperbaiki nasib, nasib masyarakat desa, nasib umat, harus melalui gerakan politik,” jelasnya.***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"