KONTEKS.CO.ID – Jelang akhir tahun wacana reshuffle kabinet Indonesia maju kembali muncul, dan kemungkinan itu disampaikan Presiden Jokowi.
Anggota DPR RI dari Fraksi PKB Luqman Hakim menilai reshuffle akan dipertimbangan matang oleh Presiden Jokowi.
“Reshuffle kabinet merupakan hak prerogatif presiden. Sepenuhnya presiden punya kewenangan. Saya percaya, jika Presiden Jokowi akan melakukan reshuffle kabinet, pertimbangan utamanya tentu peningkatan kinerja kabinet, bukan lainnya,” kata Legislator PKB, Luqman Hakim melalui keterangan tertulis, Senin 26 Desember 2022.
Menurut Lukman, wacana reshuffe adalah isu publik, yang sering muncul dan tenggelam begitu saja sesuai dinamika politik.
“Kapan dan siapa yang terkena reshuffle? Tentu hanya Tuhan dan Presiden Jokowi sendiri yang paling tahu. Selain Tuhan dan Presiden, paling-paling sebatas mendengar rumor dan isu. Seperti saya dengar isu bahwa akan cukup banyak menteri yang diganti pada reshuffle yang akan datang. Itu contoh isu terkait reshuffle,” ungkapnya.
Luqman memaparkan, politik itu persepsi, karena persepsi, maka wajar saja setiap tindakan siapa pun, termasuk Presiden Jokowi bersama lingkaran istananya, akan menimbulkan persepsi bagi sebagian kalangan masyarakat.
Selain itu menurutnya, reshuffle Presiden Jokowi tidak layak dikaitkan, atau disalahkan dengan kegagalan koalisi atau figur yang gagal maju sebagai kandidat di Pemilu 2024. Karena sebagai presiden, Jokowi sama sekali tidak punya tugas dan kewenangan mengatur koalisi parpol dan pencapresan seseorang.
“Sebagai presiden dan kepala negara, tugas Pak Jokowi adalah memastikan pemilu berjalan secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil pada 2024 mendatang. Melaksanakan siklus Pemilu 5 tahun sekali adalah perintah konstitusi. Itu tugas presiden,” tegasnya.
Adapun soal koalisi parpol, yang lebih berhak mengatur tentu pengurus parpol sendiri. Soal seseorang bisa atau gagal menjadi capres.
“Ya itu tergantung bagaimana dia melakukan upaya-upaya mendekati parpol yang secara konstitusional punya kewenangan mencalonkan,” ucapnya. ***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"