KONTEKS.CO.ID – Menteri Pertahanan Prabowo Subianto bersilaturahmi dengan sejumlah pimpinan pondok pesantren di Jawa Timur di Surabaya, Senin (26/12/2022). Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani mengatakan dalam pertemuan itu, Prabowo berdiskusi pentingnya peran Kyai dan Nahdlatul Ulama (NU) dalam menjaga keutuhan negara.
“Dalam pertemuan yang berlangsung santai ini Menhan banyak mengemukakan tentang pentingnya menjaga keutuhan negara,” kata Muzani dalam keterangan tertulis, Selasa 27 Desekber 2022.
Wakil Ketua MPR RI tersebut menambahkan, para Kyai dan NU selalu menjadi bagian penting dalam menjaga keutuhan NKRI.
“Selama ini para kyai dan NU selalu menjadi faktor penting bagi keutuhan negara. Di saat-saat yang genting kyai-kyai dan NU selalu tampil menyelamatkan negara,” tegasnya.
Muzani mencontohkan, seperti dalam peristiwa 10 November 1945, dimana para kyai dan NU mengeluarkan resolusi jihad untuk membangun semangat kemerdekaan
“Demikian juga semasa berbagai macam pemberontakan terjadi, NU telah mengambil peranan penting guna menyelamatkan negara. Termasuk di tahun 1965 saat peristiwa G30S PKI dan tahun 1998 pada masa peralihan kekuasaan Orde Baru ke reformasi,” ungkapnya.
Atas dasar itu menurut Muzani, para kyai NU menjadi faktor pengaman yang cukup dominan bagi negara. NU juga mengajarkan Islam yang toleran dan sangat menghargai perbedaan.
“Karena itu pertahanan negara yang melibatkan para ulama dan pondok pesantren NU menjadi suatu hal yang sangat penting,” jelasnya.
Muzani mengungkapkan, usai pertemuan tersebut para kyai sepuh dan tokoh NU menitipkan pesan pada Prabowo agar pesantren tidak dianaktirikan.
“Memang nyatanya banyak santri di ponpes-ponpes yang memiliki kemampuan dan pemikiran luar biasa. Mestinya itu bisa digunakan bagi kepentingan negara lainnya, tidak hanya di ponpes. Karena itu ada perlu afirmasi persamaan,” ucapnya.
Selain itu para kyai sepuh meminta agar NU sebagai kekuatan besar tidak hanya digunakan sebagai kendaraan politik semata.
“Para kyai berharap agar koalisi yang dibangun antar Gerindra dan PKB dapat terus dilanjutkan dalam pencalonan ke depan,” pungkasnya.***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di "Google News"