KONTEKS.CO.ID – FDS UI Research & Consulting menyebut deklarasi Anies Baswedan oleh Partai Nasdem pada tanggal 3 Oktober 2022 memberikan dampak cukup signifikan bagi peta pergerakan koalisi perpolitikan nasional.
“Deklarasi Anies Baswedan membuat kepastian pembentukan poros di luar pemerintahan semakin membesar,” kata CEO FDS UI Rulli Nasrullah dalam rilisnya, Sabtu 31 Desember 2022.
Sebelumnya, kata Rulli, dua parpol di luar pemerintahan, Demokrat dan PKS jika bergabung pun masih belum mencukupi ambang batas pengajuan capres dan cawapres di 2022. Dan, potensi koalisi kedua parpol itu dengan Nasdem masih dianggap meragukan karena posisi Nasdem di dalam koalisi pemerintahan Joko Widodo 2019-2024.
“Dengan deklarasi Anies yang dianggap banyak pihak sebagai antitesis Joko Widodo ataupun minimal berbeda posisi politik dari Joko Widodo ebagai capres Nasdem, menunjukkan keinginan kuat Nasdem membangun koalisi di luar parpol pendukung pemerintahan Joko Widodo, dan tidak berada dalam pengaruh JokoWidodo,” terang Rulli.
Dengan demikian, peta politik Pilpres 2024 Indonesia berdasarkan dinamika selama tahun 2022 akan berpotensi terbagi menjadi empat poros.
Poros Koalisi Indonesia Bersatu yang dimotori Golkar, PAN, dan PPP. Poros Kebangkitan Indonesia Raya yang dibentuk Gerindra dan PKB.
Lalu Poros PDIP sebagai satu-satunya parpol parlemen yang sudah memenuhi ambang batas untuk mengajukan calon presiden dan calon wakil presiden sendiri tanpa perlu berkoalisi dengan parpol lain.
“Terakhir, Poros Perubahan, beranggotakan Nasdem, Demokrat, dan PKS,” jelas Rulli.
Sebelumnya, FDS UI Research & Consulting merilis survei percakapan di media sosial. Hasilnya menyebut selama bulan September 2022 ada 478.942 mention soal Anies Baswedan. Disusul Ganjar dengan 264.545, Puan 174.435, dan Prabowo dengan 114.649 mention.
“Popularitas Anies ini cenderung konsisten dan terus meningkat sejak Juli 2022,” kata Rulli.
Rulli mengatakan, kepopuleran Anies ini terjadi diikuti dengan tingginya interaksi warganet terhadap kandidat, berupa like, share, comment, reply selama September 2022.
“Anies konsisten di peringkat teratas dengan 2.292.044 respon,” terang Rulli.
Tetapi, berbeda dengan popularitas, untuk interaksi peringkat keduanya diduduki oleh Puan dengan 1.121.443, baru Ganjar Pranowo dengan 949.060, dan Prabowo Subianto tetap di akhir dengan 420.035. Interaksi berarti ada komunikasi dua arah antara kandidat dan warganet.
Sedangkan untuk kandidat cawapres paling populer di ruang siber pra deklarasi Anies, nama Agus Harimurti Yudhoyono berada di posisi terdepan selama bulan September 2022 dengan 382.438 mention. Erick Thohir di posisi kedua dengan 302.832, diikuti Muhaimin Iskandar 41.474, dan Airlangga Hartarto dengan 24.764 mention.
“Popularitas Agus menunjukkan peningkatan secara konsisten sejak Juli, dan drastis melonjak di bulan September 2022. Pemicunya adalah kritik keras Agus kepada pemerintah terkait naiknya harga-harga kebutuhan pokok dan bbm, pembangunan infrastruktur yang cenderung gunting pita saja, dan berbagai kebijakan lainnya,” terangnya
Sedangkan Erick Thohir popularitasnya cenderung stabil selama periode Juli-September 2022. Muhaimin dan Airlangga menunjukkan tren yang terus meningkat, meskipun jauh di bawah Agus dan Erick.
Pemetaan percakapan publik di media sosial dan pemberitaan di media online yang dilakukan FDS UI Research & Consulting sejak Juli 2022 dibagi dalam 2 periode.
Periode pertama, pra deklarasi Anies Baswedan sebagai kandidat capres oleh Partai Nasional Demokrat atau Nasdem, atau bulan Juli-September 2022. Periode kedua, pasca deklarasi Anies Baswedan, atau Oktober-Desember 2022. ***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"