KONTEKS.CO.ID – Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf bertemu dengan Presiden Joko Widodo, guna membahas jelang perayaan 1 abad Nahdlatul Ulama (NU).
Dalam pertemuan ini, Yahya Cholil Staquf menyampaikan mengenai peran NU dalam satu abad terakhir untuk Indonesia.
“Sebentar lagi Nahdlatul Ulama (NU) genap berusia 1 abad. Pengurus Besar @nahdlatululama bersama Panitia 1 abad NU melakukan audensi dengan dengan Presiden @jokowi di istana pada Senin (02/02/23),” kata Gus Yahya di akun instagram @yahyacholilstaquf yang dikutip Selasa, 3 Januari 2023.
Gus Yahya menjelaskan, kedatangan PBNU untuk menyampaikan langsung perihal rangkaian kegiatan resepsi puncak 1 abad lahirnya NU yang akan jatuh pada 16 Rajab 1444 Hijriah, atau 7 Februari 2023, di GOR Delta Sidoarjo.
Menurut Gus Yahya, usia yang banyak menandai banyak peran, peristiwa, momentum, dan kebangkitan-kebangkitan itu membutuhkan nafas yang cukup panjang.
“Karena itu kami mohon doa dan dukungannya dari banyak pihak dalam menyukseskan Resepsi Puncak Satu Abad Nahdlatul Ulama ini,” katanya.
Meski begitu Gus Yahya enggan berfikit tentang NU abad ke-2, karena menurutnya hal tersebut berlebihan. Menurutnya, membicarakan proyeksi beberapa puluh tahun ke depan mungkin masih masuk akal.
“Memperkirakan proyeksi beberapa puluh tahun ke depan mungkin masih masuk akal. Tapi 100 tahun adalah masa yang terlalu panjang. Apalagi di tengah ketidak menentu global seperti apa yang kita lihat dewasa ini,” ujarnya.
Sehingga 100 tahun ke depan akan jauh lebih tidak terprediksi. Mengingat intensitas dan akselerasi perubahan yang datang bertubi-tubi. Sehingga perubahan menjadi gejala utama dinamika dunia.
“NU, pertama-tama harus memahami capaian-capaiannya sendiri sejauh ini. Kemudian menandai momentum-momentum yang terjadi di lingkungan beredarnya, dan memawas proyeksi realitas yang ada di depan,” katanya.
Agar langkah-langkah yang diambil dapat dianggarkan secara valid. Dan bukan sekedar angan-angan yang tak tentu arah.
“Dengan demikian dunia Islam, harus memulai suatu pergulatan untuk mencari model yang baru bagi peradabanya sendiri,” katanya.
“Mari merayakan Satu Abad NU dan bersama sama memasuki gelombang Abad kedua NU dengan bersungguh-sungguh merawat jagat, membangun peradaban,” katanya.***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"