KONTEKS.CO.ID – FDS UI Research and Consulting mencatat ada dua momen politik yang menjadi perhatian utama publik pada pekan ini. Yakni pidato Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan pidato politik awal tahun Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Yudhoyono (AHY).
“Dua peristiwa ini cukup menjadi perbincangan publik dan pemberitaan media di ruang siber,” kata CEO FDS UI Rulli Nasrullah dalam keterangannya, Minggu 15 Januari 2023.
Rulli menjabarkan respon netizen atas pidato AHY tersebut. Dalam waktu 18 jam, pada tanggal 12-13 Januari 2023, tercatat ada 17.217 pembicaraan di media sosial dan pemberitaan di media online.
“Respon netizen ini kemudian menempatkan Agus sosok capres terbanyak dimention di ruang siber, sebesar 25,7 persen. Diikuti Prabowo Subianto 18,5 persen, Ganjar Pranowo 16 persen, dan Anies Baswedan 13,4 persen,” kata Rulli.
Menurut Rulli, pemilu jujur dan adil menjadi perhatian utama publik yang merespon pidato politik AHY sebesar 36 persen.
Lalu, topik mengenai krisis multidimensional sebanyak 25 persen, tanggapan AHY terhadap inflasi ekonomi Indonesia sebesar 22 persen, dan AHY menolak tegas KUHP 8 persen. Lalu, AHY menanggapi utang negara ke luar negeri 4 persen, Demokrat tolak sistem proporsional tertutup 3 persen, dan penolakan tegas AHY terhadap UU Ciptaker 2 persen, serta beberapa topik lainnya.
Dengan data ini, kata Rulli, menunjukkan kalau pemilu jujur dan adil di tahun 2024 memang menjadi perhatian besar publik. Publik memiliki harapan kuat agar pemilu 2024 bisa berjalan dengan jujur dan adil.
Karena itu, publik banyak merespon saat ada tokoh nasional seperti AHY yang dianggap kredibel dan berani menyuarakan aspirasi mereka. Perhatian publik ini seharusnya dijadikan catatan bagi para pihak-pihak terkait seperti KPU, Bawaslu, maupun para aparat negara serta ASN yang diharapkan netralitasnya.
Poin kedua yang perlu menjadi catatan adalah banyaknya publik merespon topik pidato AHY mengenai krisis multidimensional sebanyak 25 persen dan tanggapan AHY terhadap inflasi ekonomi Indonesia sebesar 22 persen.
Situasi ekonomi Indonesia di lapangan yang dirasakan netizen tidak seindah paparan dari pemerintah, membuat publik banyak merespon positif ketika isu ini disinggung secara gamblang di publik. Ada keresahan yang kuat dari publik, mengenai situasi ekonomi yang dirasa belum juga membaik.
Keresahan ini, kata Rulli, perlu dijawab pemerintah bukan dengan narasi-narasi penenang belaka, melainkan dengan langkah[langkah terukur yang memperkuat fondasi ekonomi agar semakin kuat dan siap dalam menghadapi berbagai skenario permasalahan.
“FDS UI pun menangkap sentimen positif mendominasi respon terhadap pernyataan politik Agus ini, sebesar 90 persen, dan hanya direspon negatif netizen sebesar 9,5 persen. Sisanya netral,” ungkap.
Berbeda dengan pidato Megawati dua hari sebelumnya, yang menuai respon positif hanya sekitar 61 persen, dan respon negatif mencapai 25 persen. Kemungkinan karena pidato AHY membahas isu-isu krusial yang menjadi permasalahan publik, sedangkan pidato Megawati lebih membahas mengenai internal PDIP.
Pidato Megawati misalnya, yang paling banyak direspon netizen adalah sindiran Megawati terhadap Presiden Joko Widodo sebesar 39 persen, prerogatif Ketua Umum PDIP dalam menentukan capres 20 persen, dan Megawati menegaskan akan memecat kader yang melanggar aturan 16 persen.
Sedangkan yang merespon secara keseluruhan pun memang tidak sebanyak pidato AHY. Tercatat selama 10-11 Januari 2023, selama 18 jam pertama, pidato Megawati direspon oleh 4.793 netizen. ***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"