KONTEKS.CO.ID – Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Sandiaga Uno mengaku belum membaca pernyataan Wakil Ketua Umum Partai Golkar Erwin Aksa terkait perjanjian utang piutang antara Anies Baswedan dan Sandiaga jelang Pilgub DKI Jakarta 2017 sebesar Rp 50 miliar.
“Belum bisa kasih statement,” kata Sandi saat perayaan HUT partai Gerindra ke 15 di Jakarta, Senin 6 Februari 2023.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif ini juga mengaku akan membaca dulu pernyataan Erwin Aksa terkait utang piutang di Pemilihan Gubernur DKI Jakarta yang lalu.
“Saya baca dulu,” ujarnya singkat.
Sebelumnya, politikus partai Golkar Erwin Aksa mengungkapkan, ada perjanjian antara Anies Baswedan dengan Sandiaga Uno menjelang Pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2017 lalu. Perjanjian antara dua orang yang akhirnya terpilih menjadi gubernur dan wakil gubernur itu berkaitan dengan utang piutang.
Menurut Erwin, surat perjanjian utang-piutang Anies dan Sandi saat Pilgub lalau ini disusun oleh Rikrik Rizkiyana, dimana Rikrik saat itu merupakan pengacara Sandiaga saat itu.
“Intinya kalau tidak salah itu perjanjian utang piutang barangkali ya. Ya pasti yang punya duit memberikan utang kepada yang tidak punya duit” ujarnya.
Dan saat itu Sandilah yang mempunyai uang untuk membiayai Pilgub DKI Jakarta.
“Kira-kira begitu. Karena yang punya likuiditas itu Pak Sandi kemudian memberikan pinjaman kepada Pak Anies,” ungkapnya. ***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"