KONTEKS.CO.ID – Buronan kasus dugaan korupsi pengadaan KTP elektronik Paulus Tannos alias Thian Po Tjhin terakhir terdeteksi di negara Thailand.
Paulus Tannos berhasil lolos karena keterlambatan interpol mengeluarkan red notice.
KPK masih terus memburu Paulus Tannos tersebut untuk mempertanggung jawabkan permbuatannya.
Terbaru, Penyidik KPK mengungkapkan Paulus Tannos berhasil kabur ke luar negeri setelah mengganti namanya dan menggunakan paspor negara lain.
“Tentu ada paspor yang berubah dari negara lain. Kami tidak bisa sebutkan saat ini negara mana yang menerbitkan paspor dari tersangka KPK yang saat ini jadi DPO (daftar pencarian orang),” kata Kepala Bagian Pemberitaan KPK Ali Fikri di Jakarta, Rabu 8 Februari 2023.
Ali mengatakan kejadian lolosnya Tannos akan menjadi catatan dan bahan evaluasi penyidik KPK untuk mencegah terulangnya kejadian serupa.
“Ini akan menjadi catatan ya, upaya-upaya pengejaran itu kan ada dinamika dan itu menjadi evaluasi dalam pengejaran terhadap DPO KPK,” ujarnya.
Paulus Tannos diketahui telah masuk DPO KPK sejak 19 Oktober 2021 terkait kasus dugaan korupsi pengadaan KTP elektronik. Pada 13 Agustus 2019, Tannos telah diumumkan sebagai tersangka dalam pengembangan kasus tersebut.
Paulus Tannos juga diduga melakukan pertemuan untuk membahas pemenangan konsorsium PNRI dan sepakati fee sebesar 5 persen sekaligus skema pembagian beban fee yang akan diberikan kepada beberapa anggota DPR RI dan pejabat Kemendagri.
Sebagaimana telah muncul pada fakta persidangan dan pertimbangan majelis hakim dalam perkara dengan terdakwa Setya Novanto, PT Sandipala Arthaputra diduga diperkaya Rp145,85 miliar terkait dengan proyek KTP elektronik tersebut. ***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"