KONTEKS.CO.ID – Anggota Komisi III DPR RI Arsul Sani bersedih dengan anjloknya Indeks Penilaian Korupsi (IPK) Indonesia.
Arsul menilai anjloknya IPK jangan hanya menyalahkan aparat penegak hukum (APH).
“Begitu IPK ini turun yang sering disalahkan ini adalah APH, lembaga penegak hukum. Ini yang saya kira kita sama-sama koreksi, sama-sama cerahkan publik kita,” kata Arsil di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis 9 Februari 2023.
Politikus PPP ini menjelaskan, turunnya indeks persepsi korupsi ini tidak semata-mata terkait karena kurangnya penindakan hukum, terutama kasus korupsi.
“Persoalan penurunan Indeks Persepsi Korupsi itu juga terkait perilaku rumpun kekuasaan eksekutif secara keseluruhan,” tegasnya.
Wakil Ketua MPR RI menjelaskan, rumpun kekuasaan eksekutif. Dimana hal ini menjadi salah satu poin penilaian Indek Persepsi Korupsi oleh Transparansi Internasional.
“Di rumpun kekuasaan penyelenggara negara secara keseluruhan, baik eksekutif, yudikatif, dan legislatif, tapi terutama yang di eksekutif. Dan ini yang menyebabkan justru turun banyak,” ungkapnya.
Atas dasar itu Arsul meminta semua pihak bisa berlaku adil, dan tidak hanya menyalahkan aparat penegak hukum dalam anjloknya Indeks Persepsi Korupsi.
“Yang ingin saya sampaikan, kita juga harus adil bahwa setiap IPK turun kemudian urusan KPK, Kejaksaan Agung, polisinya tidak kerja melakukan pemberantasan korupsi, nah ini harus fair juga kita. Padahal persoalannya ada di luar penegak hukum itu tadi,” tegasnya. ***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"