KONTEKS.CO.ID – Relawan Ganjar Pranowo Mania atau GP Mania telah resmi dibubarkan oleh Ketum Jokowi Mania Nusantara atau JoMan, Immanuel Ebenezer atau Noel pada Kamis, 9 Februari 2023.
Setelah resmi tidak mendukung lagi Ganjar Pranowo, Noel mempertimbangkan untuk mendukung tiga nama ini untuk maju pada Pilpres 2024. Puan Maharani, Prabowo Subianto atau Anies Baswedan.
“Kita pertimbangkan. Harapan akan mendukung satu nama. Apa itu Mas Anies, Mbak Puan atau Pak Prabowo. Kita pasti dukung, tidak mungkin nggak,” kata Noel kepada wartawan di DPP JoMan.
Menurut Noel, dukungan terhadap nama-nama yang akan menjadi calon presiden tentu akan dilakukan, karena apa yang dia lakukan selama ini adalah gerakan politik. Karena itu, tidak mungkin dia akan diam saja.
Noel memastikan, setelah GP Mania dibubarkan, dia dan anggota kelompok relawan JoMan tidak akan menebar politik kebencian kepada salah satu calon. Dia saat ini masih mencari tokoh capres yang cocok untuk diusung.
“Kita mau mendukung tapi bukan basisnya politik kebencian. Kita mendukung Mas Ganjar tapi benci Anies dan Mbak Puan, dukung Prabowo benci Ganjar, nggak mau kita. Kita mendukung seseorang basisnya gagasan ide program,” kata Noel.
Bubar karena Ganjar Tak Punya Nyali
Immanuel Ebenezer atau sering disapa Noel menyatakan pembubaran GP Mania terutama karena Ganjar tidak memiliki nyali dan gagasan sebagai calon presiden.
“Tidak ada keberanian sedikitpun yang dilakukan oleh Ganjar terhadap penyampaian-penyampaian yang kiranya bisa diterima oleh publik,” kata Noel.
Ganjar juga dianggap tidak bisa meyakinkan para pendukungnya, yang selama ini terus berusaha mendorongnya sebagai Capres di Pemilu 2024 mendatang.
“Meyakinkan itu dia gak bisa. Meyakinkan kita sebagai pendukungnya, rakyatnya atau siapapun. Dan itu tidak ditemui di Mas Ganjar,” jelasnya.
Atas dasar itu semua akhirnya Noel memutuskan membubarkan GP Mania yang telah dideklarasikan sejak tahun 2021 untuk menghimpun relawan pemenangan Ganjar Pranowo di seluruh Indonesia.
“Buat apa kita mendukung orang yang tidak punya nyali. Udah gak punya nyali, gak punya gagasan, dan kita tidak mau,” katanya.***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di "Google News"