KONTEKS.CO.ID – Anies Baswedan akhirnya buka suara mengenai perjanjian politik dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan juga Sandiaga Uno.
Dalam wawancara dengan motivator Merry Riana dalam Youtubenya yang tayang pada Jumat, 10 Februari 2023, Anies menyampaikan mengenai utang janji dirinya dengan Sandiaga Uno dan juga Prabowo Subianto.
Perjanjian itu terkait dengan komitmen Anies yang tidak akan maju sebagai calon presiden bila Prabowo Subianto juga maju sebagai calon presiden. Tapi hari ini, keduanya justru maju dalam kontestasi di pilpres 2024.
“Sebenarnya sederhana, saya sampaikan pada saat bekerja, bahwa saya akan fokus di Jakarta lima tahun, dan sesudah pilkada 2017, ada pilpres 2019, jadi saya sampaikan, saya tidak akan tengok kanan kiri, akan full lima tahun di Jakarta. Karena itu saya tidak akan mengikuti pilpres,” kata Anies.
Anies sempat menyingung bahwa komitmen itu bahkan telah dia sampaikan pada saat debat pertma kali pada kontestasi pilkada DKI Jakarta 2017. Dia justru bingung, kenapa debat gubernur mempertanyakan masalah pilpres.
“Walau pun pada saat debat pertama, sebagai calon gubernur, pertanyaan pertama dari panelis begini, ‘Pak Anies, apakah bapak akan maju pilpres atau tidak’, ini lagi debat gubernur, ditanyain pilpres. Saya bilang No, saya akan di Jakarta, ya sesederhana itu,” ujar Anies.
Menurut Anies, dia telah berkomitmen untuk menyelesaikan tugasnya selama lima tahun di Jakarta. Kemudian setelah itu, dia justri tidak mengetahui apa yang terjadi selanjutnya.
“Kita tuntaskan lima tahun, setelah itu kita nggak tahu apa yang terjadi. Saya tidak tahu apakah saya akan kembali mengajar, apakah saya akan meneruskan di pemeritahan, apakah tetap di Jakarta, apakah untuk tugas yang berbeda. Jadi kita komit lima tahun dan komitmen itu saya pegang,” kata Anies lagi.
Anies Dipinang Jadi Cawapres 2018
Sementara itu, Anies juga mengungkap pada saat 2018, saat dirinya justru diajak untuk menjadi calon wakil presiden untuk mendampingi Prabowo Subianto. Saat itu, Anies kembali menyampaikan mengenai komitmennya untuk menyelesaikan tugasnya selama lima tahun di Jakarta.
“Jadi ketika di tahun 2018 saya diajak untuk menjadi wakil, pasangannya Pak Prabowo, saya sampaikan juga kepada beliau. ‘Pak Prabowo terimakasih atas undangannya. Ini sebuah kehormatan, tapi saya punya komitmen untuk menyelesaikan di Jakarta selama lima tahun’. Jadi saya rasa itu. Dan memang kuncinya adalah menyelesaikan janji dengan warga Jakarta. Karena janji saya dengan warga Jakarta, banyak. Saya tandatangan itu kontrak-kontrak politik,” kata Anies.
Kemudian Anies menyampaikan bahwa dirinya telah berjanji kepada masyarakat jaringan rakyat miskin kota, dengan warga kampung akuarium, dengan masyarakat kaki lima, dan semua itu katanya, janji-janji yang harus dia tunaikan.
“Apa yang harus saya sampaikan kepada mereka, setelah satu tahun saya pergi. Kemudian mereka tidak lagi percaya, dengan proses demokrasi. Karena yang bertandatangan untuk mengikuti pemilu, begitu saya meninggalkan. Saya tidak mau kerjakan itu, dan itulah yang kemudian saya laksanakan,” katanya.
Dalam kesempatan wawancara ini, Anies menegaskan, bahwa dirinya tentu tidak mengetahui apa yang akan terjadi setelah lima tahun. Tapi menurutnya, bahwa komitmen untuk menyelesaikan tugas di Jakarta selama lima tahun sudah dia penuhi.
“Setelah itu selesai, saya tidak tahu berikutnya apa kan. Apalagi tahun 2017, dari mana kita tahu apa yang akan terjadi lima atau tujuh tahun yang akan datang. Tapi itulah komitmennya dan itu yang dilaksanakan,” kata Anies.***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"