KONTEKS.CO.ID – Mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Sudirman Said, yang menjadi utusan Anies Baswedan di Koalisi Perubahan, memastikan tidak ada perjanjian politik antara Anies Baswedan, Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno terkait dengan kontestasi pilpres 2024.
Sudirman Said dalam diskusi secara khusus di Akbar Faizal Uncensored atau AFU, mengatakan kalau pada 2019, Anies yang dipinang untuk menjadi cawapres Prabowo Subianto, justru menolak karena ingin menyelesaikan jabatan gubernur selama lima tahun.
Menurut Sudirman Said, Anies konsisten menyelesaikan tugasnya. Bahkan Anies tidak ingin kritikannya terhadap Jokowi yang meninggalkan jabatan gubernur akan berbalik kepada dirinya.
Karena itu, Anies kata Sudirman Said, ingin konsisten, menyelesaikan tugasnya jadi gubernur. Kemudian ada jalan keluar agar Sandiaga Uno mendampingi Prabowo.
Karena itu, Sudirman Said tidak mengerti kalau ada perjanjian antara Anies dan Prabowo, juga Sandiaga Uno. Ini karena Anies sama sekali tidak tertarik untuk ikut dalam kontestasi pilpres saat itu.
Padahal selain diminta oleh Gerindra, ada poros ketiga juga yang meminta Anies maju sendiri sebagai calon presiden pada 2019. Tapi Anies menolak, dan menyampaikan tidak ingin jadi penghalang bagi Prabowo yang telah memutuskan maju sebagai capres 2019.
“Dia mengatakan, saya ingin menyelesaikan tugas saya, disampaikan juga tidak ingin menjadi penghalang Pak Prabowo. Jadi saya tidak pernah dengar ada perjanjian apapun terhadap itu, karena yang saya tahu, tidak ada minatnya dari Pak Anies untuk maju dalam kontestasi presiden di 2019,” kata Sudirman Said kepada Akbar Faizal yang dikutip pada Minggu, 12 Februari 2023.
Namun menurut Sudirman Said, tidak seterusnya Anies menolak tawaran untuk didukung sebagai calon presiden. Terutama untuk kontestasi 2024 nanti. Meski Anies berjanji akan menemui secara khusus Prabowo Subianto dan PKS terkait dengan tugasnya sebagai gubernur yang telah selesai.
“Tapi tidak berarti seterusnya dia akan begitu kan. Bahkan saya ingin jelaskan dalam konteks sekarang, sebetulnya dia berencana, saya tidak tahu sudah dikerjakan atau belum, setelah selesai jadi gubernur dia akan menemui Pak Prabowo dan PKS, untuk melaporkan bahwa tugas selesai. Dan karena itu, bebas melakukan apa saja kan,” katanya.
Tapi rencana menemui Prabowo dan PKS belum sempat terjadi. Menurut Sudirman Said, justru pengumuman dari Partai Nasdem yang mengusungnya sebagai capres lebih dulu terjadi, bahkan sebelum Anies benar-benar menyelesaikan tugasnya sebagai gubernur.
“Tapi itu kelihatannya belum sempat terjadi karena kita tahu, pengumuman dari Nasdem agak tiba-tiba kan. Dilakukan sebelum Mas Anies menyelesaikan tugasnya sebagai gubernur,” katanya lagi.***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"