KONTEKS.CO.ID – Ketua Majelis Syura Partai Ummat Amien Rais mengingatkan Presiden JokowI untuk berhati-hati terkait wacana penundaan Pemilu 2024. Karena rakyat sudah cerdas dan bisa bangkit melawan bila hal tersebut terus digaungkan.
“Saya mengatakan, hati-hati Pak Joko Widodo’,” kata Amien usai Rakernas partai Ummat di Pondok Gede, Jakarta, Selasa 14 Februari.
Mantan Ketua MPR RI ini melihat banyak yang berupaya melakukan penundaan Pemilu di lingkaran Presiden Jokowi. Wacana tersebut dengan berbagai argumen.
“Paling-paling nanti ada usulan ditunda. Paling-paling nanti ada usulan untuk mengacak-acak konstitusi untuk mengganti Pasal 7, dan lain-lain. Nah jadi kalau seperti ini memang saya kira nanti masyarakat sipil bisa bangkit,” ujarnya.
Amien memaparkan, banyak catatan sejarah tentang lengsernya kekuasaan mula Presiden Soekarno hingga Soeharto di era reformasi. Dimana rakyat terlibat langsung dalam peristiwa tersebut.
“Orang Indonesia ini memang luar biasa. Kelihatannya tenang, tapi kalau sudah bangkit, itu agak menakutkan,” tegasnya.
Amien menambahkan, sosok proklamator Presiden Soekarno merupakan orang yang sangat dicintai, namun harus mengakhiri kekuasaannya dengan sebuah perlawanan.
“Bung Karno kurang apa? Tapi kemudian lantas bisa terjungkir,” ungkapnya.
Selanjutnya Amies menjelaskan Presiden Soeharto yang akhirnya harus jatuh oleh gerakan reformasi 1998.
“Pak Harto punya Golkar, punya tentara, yang punya segala macam, itu juga bisa sampai terguling,” tegasnya.
Atas catatan sejarah itu, Amien mengingatkan agar wacana penundaan Pemilu hingga perpanjangan jabatan Presiden segera dihentikan. Agar tidak.membangkitkan perlawanan dari masyarakat.
“The history repeat it self. Sejarah itu berulang kembali, hati-hati,” pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"