KONTEKS.CO.ID – Deputi Analisa Data dan Informasi DPP Partai Demokrat, Syahrial Nasution, tak mempermasalahkan pernyataan Nasdem dan PKS yang membuka ruang bagi cawapres pendamping Anies Baswedan di Pemilu 2024 dari luar partai Koalisi Perubahan.
“Namanya juga aspirasi, ya boleh-boleh saja. Ada aspirasi Anies-Luhut Panjaitan, Anies-Gibran, Anies-Erick Thohir, dan lain-lain. Boleh-boleh saja. Kalau ditanyakan kepada kader Demokrat, tentu saja untuk bisa menang sebaiknya Anies-AHY,” kata Syahrial kepada wartawan, Senin 27 Februari 2023.
Menurut Syahrial yang terpenting sebenarnya bukan hanya saling memasangkan capres-cawapres di Pemilu 2024. Ia menganalogikan pasangan capres-cawapres sebagai sebuah pernikahan.
“Yang harus jadi perhatian utama dari soal pasang memasangkan dan kawin mengawinkan adalah sampai ke pelaminan dan ijab kabul atau tidak?” ujarnya.
“Supaya sah, maharnya harus dipenuhi dulu yakni, dukungan 20 persen suara parpol untuk bisa mengusung capres dan cawapres,” tambahnya.
Syahrial memaparkan, rakyat harus sudah disuguhkan bahwa dukungan Partai Demokrat, Partai Nasdem dan PKS dalam Koalisi Perubahan untuk mengusung Anies Baswedan sebagai bakal calon presiden harus terealisasi.
“Wacana koalisi perubahan ditunjukkan kepada masyarakat secara riil dan konkret. Yaitu, segera menetapkan pembentukan Sekretariat Perubahan Anies for president. Sesuai kesepakatan urusan siapa cawapresnya, kita serahkan kepada Pak Anies,” tegasnya. ***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"