KONTEKS.CO.ID – Anggota Komisi X DPR RI Andreas Hugo Pareira mempertanyakan kebijakan Gubernur NTT Victor B Laiskodat yang mengharuskan siswa SMA/SMK di NTT masuk sekolah jam 5 pagi.
Menurut Politikus PDIP ini, kebijakan Gubernur tersebut tidak memiliki alasan kuat untuk diterapkan
“Kebijakan ini tidak punya cukup kuat dan jelas alasannya, untuk mengubah awal jam belajar siswa SMA/SMK menjadi jam 5 pagi,” Andreas kepada wartawan, Selasa 28 Februari 2023.
Andreas mengingatkan, Gubernur Victor harus mempunyai dasar yang jelas, sebelum menetapkan sebuah kebijakan baru.
“Jangan suatu kebijakan dibuat hanya atas dasar feeling dan selera pembuat kebijakan,” ujarnya.
Atas dasar itu Andreas mengingatkan jangan sampai Pemprov NTT dan Dinas Pendidikan-nya menempatkan siswa sebagai objek dari uji coba suatu kebijakan.
“Jangan jadikan siswa siswi kita menjadi kelinci percobaan. Sebaiknya Dinas Pendidikan Provinsi mengkaji ulang kebijakan ini,” tegasnya.
Selain itu, Andreas mengungkapkan stakeholder pendidikan di NTT pada umumnya menolak kebijakan masuk sekolah jam 5 pagi bagi siswa siswi SMA/SMK tersebut.
“Saya lagi di Dapil, di Flores. Di daerah ramai penolakan dari sekolah, para guru dan orang tua siswa terhadap kebijakan ini,” jelasnya.
Sebelumnya, Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Victor Bungtilu Laiskodat menetapkan kebijakan Sekolah Menengah Atas (SMA) memulai pelajaran pukul 05.00 WITA.
Hal itu disampaikan Viktor Bungtilu Laiskodat dalam pertemuannya dengan Dinas Pendidikan NTT dan sejumlah kepala sekolah serta guru-guru SMA yang tersebar dalam video di media sosial.
Dalam video berdurasi 1 menit 43 detik itu, Viktor Bungtilu Laiskodat yang didampingi Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan NTT Linus Nusi memberi pengarahan ke Kepala Sekolah SMA di NTT untuk bersiap mengubah jam masuk sekolah.
Menurut Viktor, aturan memulai pelajaran pukul 05.00 WITA hanya berlaku di SMA/SMK dan tidak diterapkan untuk jenjang di bawahnya.
“Anak harus dibiasakan bangun jam 4 WITA dan 4.30 WITA. Sehingga jam 5.00 WITA pagi sudah di sekolah,” ujar Viktor Laiskodat, dikutip Selasa 28 Februari 2023. ***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di "Google News"