KONTEKS.CO.ID – Ketua Bidang Politik Hukum dan HAM (Polhukam) DPP PKS Almuzammil Yusuf menilai pertemuan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Umum Nasdem Surya Paloh sebagai pertemuan yang terhormat jelang Pemilu 2024.
“Pertemuan politik yang terhormat antara dua pimpinan Parpol yang saling menghormati dan menghargai pilihan politik dan capresnya masing-masing,” kata Almuzammil kepada wartawan, Senin 6 Maret 2023.
Anggota Komisi I DPR RI ini menjelaskan, sikap partai politik telah diatur dan dijamin dalam konstitusi UUD 1945. Diantaranya hak untuk menentukan siapa pasangan capres-cawapres yang akan diusung di setiap Pemilu. Sehingga tidak boleh ada saling ancam dan sandera di Pemilu 2024.
“Kontestasi politik tidak boleh dalam situasi saling ancam dan sandera. Yakni memaksakan pilihan Capresnya untuk didukung, jika tidak ikut mendukung maka diancam dengan kriminalisasi hukum,” jelasnya.
Muzammil mengingatkan, bila situasi saling ancam dan sandera yang terjadi maka hal tersebut jelas merupakan kemunduran demokrasi di era reformasi. Selain itu hal tersebut sebagai pengkhianatan terhadap amanat UUD 45 Pasal 6A ayat 2.
Dan pasal tersebut berbunyi pasangan calon Presiden (Capres) dan calon Wakil Presiden (Cawapres) diusulkan oleh partai politik atau gabungan partai politik peserta Pemilu sebelum pelaksanaan Pemilu dimulai.
Selain itu menurutnya, masyarakat saat ini sudah semakin cerdas dan dewasa untuk memilih pasangan capres-cawapres, dan menilai perbedaan pilihan capres-cawapres di Pemilu.
“Masyarakat kita sudah sangat dewasa dengan perbedaan pilihan dan kandidat politik, termasuk perbedaan Capres. Jangan sampai kedewasaan masyarakat ini tidak diikuti oleh para elitnya. Ini lucu, Dunia jadi terbalik-balik” pungkasnya. ***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"