KONTEKS.CO.ID – Front Kebangsaan yang merupakan gabunga dari 17 organisasi relawan Ganjar Pranowo, menegaskan mereka mendukung PDI Perjuangan dalam Pemilu 2024. Meski begitu, mereka tidak mendukung Ganjar Pranowo sebagai calon presiden.
Menurut Inisiator Front Kebangsaan, Riano Oscha, dukungan terhadap PDIP dilakukan untuk menyikapi situasi bangsa saat ini. Terutama mulai merebaknya politik identitas, intoleransi, dan radikalisme.
Riano menegaskan, sudah ada partai yang menggunakan politik identitas untuk memecah belah bangsa. Karena itu, mereka harus menyikapi gejala-gejala ini dengan tegas.
“Ada sistem pemilu terbuka, ada sistem pemilu tertutup, bahkan ada partai yang nyata-nyata mengusung politik identitas. Kita ketahui bahwa selama ini merebak politik identitas, intoleransi dan radikalisme dan itu dipergunakan,” kata Riano dalam keterangannya di kawasan Jakarta Selatan, Rabu, 8 Maret 2023.
Karena itu, menurut Riano, seluruh organisasi relawan Ganjar Pranowo yang tergabung dalam Front Kebangsaan, sepakat mendukung PDI Perjuangan sebagai partai yang memiliki komitmen kuat menjaga persatuan dan keutuhan bangsa.
“Kami menganggap PDI Perjuangan salah satu partai atau satu-satunya partai nasionalis yang punya komitmen kuat untuk menjaga persatuan dan keutuhan bangsa. Jadi kami sepakat akan mendukung kemenangan PDI Perjuangan pada Pemilu 2024,” katanya.
“Akan mendukung penuh apa saja yang akan dilakukan PDIP. Kita ini relawan Ganjar, tapi kita tidak bicara agar PDIP mengusung Ganjar Pranowo, mencapreskan Ganjar Pronowo. Kita tidak ada memaksa-maksa,” katanya lagi.
Karena itu menurut Riano, sikap ini untuk menunjukan bahwa Front Bangsa hanya berharap pada PDI Perjuangan sebagai partai yang mempu menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.
“Tapi kita tunjukan kepada PDI Perjuangan, bahwa kami berkesimpulan PDIP sebagai partai yang kita harapkan untuk menjaga persatuan dan keutuhan bangsa. Karena itu kami akan dukung PDI Perjuangan,” ujarnya.***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"