KONTEKS.CO.ID – Anggota Komisi VII DPR RI dari Fraksi PKB, Syaikhul Islam secara tegas menolak wacana pemindahan Depo BBM Pertamina Plumpang yang terbakar ke tanah Pelindo. Menurutnya rencana tersebut sangat tidak realistis dan membutuhkan waktu serta biaya yang tidak sedikit.
“Relokasi Depo Pertamina Plumpang sangat tidak realistis, membutuhkan waktu dan biaya yang besar bahkan terkesan lebih kental nuansa politiknya,” kata Syaikhul dalam keterangan tertulis dikutip Jumat 10 Maret 2023.
Syaikhul berharap pemerintah mengambil langkah yang tepat dalam menyelesaikan permasalahan tersebut, salah satunya dengan terus meningkatkan pengelolaan manajemen resiko di dalam Depo Pertamina Plumpang.
Karena menurutnya pemindahan Depo Pertamina Plumpang tidak menjamin tidak terulangnya insiden serupa, apabila Pertamina tidak meningkatkan SOP (standard operational procedure) dalam manajemen resiko di setiap proses maupun tahapan kerja.
Selain itu menurutnya, Pertamina harus belajar atas kejadian kebakaran Depo BBM Plumpang yang menyebabkan belasan orang meninggal dunia, puluhan terluka dan ratusan warga mengungsi.
Dan peristiwa kebakaran Depo BBM pertamina ini bukan yang pertama, dan pernah terjadi di Depo BBM milik Pertamina lainnya. Seperti ledakan kilang yang terjadi di RU VI Pertamina Balongan pada 29 Maret 2021 lalu yang menewaskan 4 orang warga.
Jatuhnya korban jiwa dalam setiap kebakaran dan ledakan Depo BBM milik Pertamina disebabkan oleh minimnya zona penyangga dan berbatasan langsung dengan jalan umum atau pemukiman warga.
“Saat ini, membuat zona penyangga (buffer zone) di lokasi Depo Pertamina Plumpang merupakan opsi yang paling kongkret yang bisa dilakukan dan juga membebaskan lahan masyarakat sampai jarak aman,” pungkasnya.***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"