KONTEKS.CO.ID – Erupsi guguran Gunung Merapi terjdi pada pukul 12.12 WIB, mengarah ke barat daya wilayah Kabupaten Magelang, DIY, pada Sabtu, 11 Mei 2023. Meski begitu, wilayah Kabupaten Slamen, Boyolali dan Klaten diminta untuk tetap waspada.
Berdasarkan informasi dari PVMBG, Gunung Merapi saat ini berada pada Level III atau Siaga. Hingga sore ini, telah terjadi 9 kali gempa guguran dengan amplitudo 4-11 mm dan lama gempa 43.9-96.6 detik.
Kemudian 1 kali gempa Hybrid/Fase banyak dengan amplitudo 5 mm, S-P 0.4 detik dan lama gempa 7.4 detik. Dan 19 kali gempa vulkanik dalam dengan amplitudo 9-12 mm, S-P 0.5-1 detik dan lama gempa 9.3-11.2 detik.
Erupsi guguran Gunung Merapi mengarah ke barat daya menuju Kali Krasak atau sungai yang mengalir dari Gunung Merapi dan bermuara di Kali Progo sepanjang sekira 24 Km.
Sungai ini memang cukup berbahaya saat musim hujan, karena dapat mengalirkan lahar dingin dari puncak dan lereng Gunung Merapi.
REKOMENDASI
1. Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awanpanas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km. Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
2. Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya.
3. Masyarakat agar mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar G. Merapi.
4. Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali.
Cuaca di daerah Gunung Merapi terpantau cerah, angin lemah hingga sedang ke arah barat. Suhu udara sekitar 21.5-26°C. Kelembaban 57-76%. Tekanan udara 656-688 mmHg.***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di "Google News"