KONTEKS.CO.ID – Pemeriksaan Gubernur Papua Lukas Enembe bakal melibatkan Ikatan Dokter Indonesia (IDI). Pelibatan IDI untuk mendapat second opinion soal sakit Lukas Enembe.
“Tentu harus ada ‘second opinion’. kami sudah memerintahkan agar berkoordinasi dengan IDI untuk memeriksa Pak Lukas mungkin di Jayapura apakah benar yang bersangkutan sakit,” ucap Wakil Ketua KPK Alexander Marwata di Gedung Merah Putih KPK dikutip Selasa (27/9).
Koordinasi itu dilakukan untuk memastikan apakah sakit yang dialami Lukas Enembe tersebut sedemikian parahnya sehingga harus berobat ke luar negeri.
“Tidak ada dokter di Indonesia misalnya yang mampu untuk mengobati sakit yang bersangkutan,” ucap Alex.
Lukas Enembe kembali tidak memenuhi panggilan KPK untuk diperiksa sebagai tersangka kasus dugaan suap dan gratifikasi terkait pekerjaan atau proyek yang bersumber dari APBD Provinsi Papua di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Senin dengan alasan masih sakit.
Panggilan tersebut merupakan yang kedua untuk Lukas Enembe setelah sebelumnya dia tidak menghadiri panggilan dalam kapasitas sebagai saksi pada Senin (12/9).
Terkait kasus Lukas Enembe, Presiden Jokowi meminta siapapun untuk mengikuti proses hukum di KPK. Jokowi meminta Lukas hadiri penyidikan di KPK
Sakit tidaknya Lukas Enembe dipertanyakan publik. Sebab diketahui Lukas saat di Singapura tak terlihat mengenakan kursi roda. Dia berjalan bersama seorang perempuan.
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di "Google News"