KONTEKS.CO.ID – Koordinator Juru Bicara DPP Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra, merasa kurang pas menanggapi pernyataan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Budi Gunawan yang menyatakan setengah aura Presiden Jokowi telah berpindah ke Prabowo Subianto.
“Kami bukan ahli baca aura. Kurang pas kalau komen mengenai aura-aura begini. Satu hal yang jelas bagi kami, siapapun putra-putri terbaik bangsa ini punya hak untuk maju sebagai Capres-Cawapres di Pemilu 2024,” kata Herzaky kepada wartawan, Kamis 23 Maret 2023.
Selain itu menurutnya, terlepas sosok Capres-Cawapres tersebut mendapat dukungan atau tidak dari Presiden yang sedang berkuasa, selama memenuhi syarat sesuai konstitusi maka semua warga negara mempunyai hak yang sama untuk berpartisiapsi di Pemilu 2024.
“Mau didukung Presiden ataupun tidak. Karena menurut konstitusi, yang berhak mengajukan Capres dan Cawapres adalah Parpol atau gabungan Parpol. Bukan kemauan dari Presiden sebelumnya,” tegasnya.
Demokrat mengingatkan Indonesia adalah negara demokrasi, bukan negara kerajaan. Dimana jabatan Presiden bukan diwariskan atau diturunkan.
“Melainkan diperebutkan dalam kontestasi yang jujur dan adil sesuai amanah konstitusi,” jelasnya.
Demokrat mengingatkan, janganlah ada upaya cekal-mencekal dan memaksakan kehendak.
“Apalagi berupaya merampas Parpol yang mengajukan Capres-Cawapres yang tidak sesuai dengan keinginan pihak-pihak tertentu,” pungkasnya. ***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di "Google News"