KONTEKS.CO.ID – Informasi mengenai dugaan pelecehan yang dilakukan David Ozora terhadap pelaku anak berinisial AG yang merupakan kekasih dari Mario Dandy Satriyo merupakan fitnah.
Menurut kuasa hukum David Ozora, Mellisa Anggraini, ada yang sengaja menyebar fitnah kalau korban telah melakukan pelecehan terhadap AG.
“Tersangka MDS Menyebarkan Video penganiayaan dan membanggakan diri dia telah “ngerjain” anak korban! Mereka menebar fitnah korban melakukan pelecehan,” kata Mellisa Aggraini seperti dikutip pada Jumat, 24 Maret 2023.
Terkait informasi sesat itu, Mellisa justru membongkar percakapan antara korban dan AG sejak tanggal 25 Januari 2023 hingga hari kejadian. Dari percapakan keduanya, justru pelaku anak AG yang paling aktif dalam percakapan. AG justru mencari perhatian dan mengirim foto dirinya.
“Padahal dilihat dari chat di hp anak korban, dari tanggal 25 Januari sampai hari kejadian, pelaku anak AG inilah yang paling aktif chat, dari cari perhatian, ngadu ini itu, kirim foto tiap sebentar. Dari mana pelecehan itu? yang mana! kita juga bisa bilang, jangan-janggan anak korban yang dilecehkan!” kata Mellisa.
Bahkan pada 30 Januari 2023, ketika anak korban menyampaikan kepada pelaku anak AG, bila Mario Dandy sampai menghubunginya dan mengancam akan menembak korban.
“Bahwa ada telepon dari MDS dan ia mengancam menembak anak korban. Pelaku anak ini menyampaikan “kalau dimarahin Dandy bilang aja AG yang salah, AG yang goblok”. Entah adu domba macam apa yang dilakukan pelaku anak ini,” katanya.
“Cukup menggelikan sebenarnya, jika kemudian tersangka S juga pelaku anak AG ini dideskripsikan anak polos, lugu, dan mudah tertekan. Sementara yang 1 ikut ngomong dengan santainya “den enak main bola” yang satu bakar rokok di sisi tubuh anak korban yang tengah dianiaya..sadis!” kata Mellisa lagi.
Disampaikan Mellisa, bahwa hingga sekarang para pelaku masih berpegang kepada kata maaf dari ayah David sejak hari kedua anak korban dirawat. Padahal saat ini keluarga korban masih hock, bingung dan belum tau persis apa yang dialami oleh anak korban.
Selain itu, banyak kebohongan dari para pelaku saat dimintai keterangan penyidik Polda Metro Jaya. Hal ini menyebabkan banyak berkas BAP yang berganti. Karena itu, tidak satupun keringan kepada para pelaku.
“Tidak ada satupun keringanan yang layak diberikan kepada para pelaku ini, karena sampai detik ini anak korban masih terbaring lemah tak berdaya di ruang ICU,” kata Mellisa lagi.
“Terdangka MDS ini tetap otak dari penganiayaan David. Arogansinya sudah mencapai langit ke-7, dia amat pede apapun yang dilakukannya pasti “beres” sehingga dia tidak peduli mau anak orang mati saat itu,” katanya lagi.***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"