KONTEKS.CO.ID – Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin masuk lima besar Capres di Pemilu 2024 dengan elektabilitas tertinggi hasil survei Polmark Indonesia.
Wakil Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jazilul Fawaid atau Gus Jazil menyatakan sebagai bukti mesin partai telah bergerak efektif.
“Ketua Umum PKB menempati urutan lima, artinya kinerja partai, relawan, semakin menunjukkan hasilnya,” ujar Gus Jazil usai acara rilis survei opini publik bertajuk ‘Peta Kompetisi Menuju Pilpres 2024 di Jakarta, Jumat 31 Maret 2023 malam.
Anggota Komisi III DPR RI ini menambahkan, dengan masuknya Cak Imin dalam radar lima besar elektabilitas hasil survei sebagai penyangat PKB untuk terua bergerak.
Gus Jazil menambahkan, dengan hasil survei ini PKB masih memiliki waktu enam bulan lagi untuk memggenjok elektabilitas Cak Imin sebelum pendaftaran pasangan Capres-Cawapres 2024.
“Nanti di bulan Juni kita akan lihat lagi kira-kira sampai di mana elektoral Pak Muhaimin. Kepada seluruh teman-teman PKB, relawan Muhaimin, kita akan terus maju supaya elektoral Gus Muhaimin tetap naik dan bisa naik sebagai calon presiden,” paparnya.
Jazilul mengungkapkan PKB menargetkan desa-desa sebagai basis pemenangan Cak Imin di Pemilu 2024 mendatang, dengan menawarkan program Rp5 miliar per desa bila terpilih menjadi Presiden di Pemilu 2024 mendatang.
“Program Pak Muhaimin jika nanti menjadi presiden, Rp5 miliar dialokasikan untuk anggaran minimal tiap desa. Dari awal Pak Muhaimin emang konsen soal desa, UU Desa lahir juga karena inisiatif PKB bahkan semenjak ada Kementerian Desa, kementeriannya tetap ditangani PKB. itu artinya konsen Pak Muhaimin kepada desa sangat besar,” tegasnya.
Hasil survei terbaru PolMark Research Center (PolMark Indonesia) menunjukkan elektabilitas Ketua Umum PKB Cak Imin berada di urutan kelima sebagai Capres di Pemilu 2024. Posisi pertama diduduki oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, Anies Baswedan dan Ridwan Kamil.
“Elektabilitas Ganjar Pranowo berada di angka 22,8 persen, lalu disusul Prabowo Subianto 17,4 persen dan Anies Baswedan 13,9 persen,” ujar Founder dan CEO PolMark Indonesia, Eep Saefulloh Fatah di acara rilis survei opini publik bertajuk ‘Peta Kompetisi Menuju Pilpres 2024: Agregasi 78 Survei Dapil’ di Hotel Akmani Jakarta, Jalan KH Wahid Hasyim, Jakarta, Kamis (30/3/2023).
Kemudian di posisi ke empat Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dengan tingkat elektabilitas 5,2 persen, dan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar 4,8 persen.
Selanjutnya Menparekraf Sandiaga Uno 2,0 persen, Ketua DPR Puan Maharani 1,7 persen, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) 1,7 persen, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa 1,3 persen, Mantan Panglima TNI Andika Perkasa 1,1 persen dan Menteri BUMN Erick Thohir.
Kemudian diikuti, Mantan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan 0,9 persen, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto 0,7 persen dan Kepala BIN Budi Gunawan 0,2 persen.
“Ada juga tokoh-tokoh lain dengan tingkat elektabilitas 0,4 persen dan undecided voters 24,9 persen,” tutur Eep Saefullah.
PolMark Indonesia melakukan survei 2 kali, pertama pada 23 Januari-19 Maret 2023, survei dilakukan pada 77 daerah pemilihan (dapil) dengan 800 responden per dapil. Survei kedua dilakukan pada 26 Oktober-3 November 2022 di satu dapil dengan 880 responden. Dengan demikian, PolMark Indonesia melakukan survei di 78 dapil dengan jumlah 62.480 responden.
Responden survei ini adalah WNI yang sudah memiliki hak pilih yang diambil secara random dengan metode multistages random sampling. Margin of Error agregat survei 78 dapil ini adalah +/- 0,4 persen. Seluruh responden per dapil diambil dengan menimbang proporsi jumlah pemilih per Kabupaten/Kota di Dapil tersebut.***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di "Google News"