KONTEKS.CO.ID – Meleburnya Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang diinisiasi Golkar, PPP, dan PAN dan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KIR) besutan Gerindra dan PKB dalam koalisi besar makin kuat.
Silaturahmi Ketum Parpol pendukung pemerintah di DPP PAN bersama Presiden Jokowi menegaskan arah terbentuknya koalisi besar. Apalagi dua parpol seperti PDIP dan NasDem tak datang.
Waketum NasDem Ahmad Ali menyinggung kemungkinan PDIP yang bakal ditinggal para parpol pemerintahan jika ‘koalisi besar’ itu terwujud.
“Kalau memang partai-partai ini bergabung, kan berarti PDIP ditinggal,” ujar Ali saat dihubungi, Minggu 2 April 2023.
Meski begitu, menurut Ali, PDIP bisa mencalonkan sosok capresnya sendiri tanpa harus berkoalisi dengan parpol lain. Perlu diketahui, PDIP menjadi satu-satunya partai yang memenuhi presidential threshold (PT).
“Walau PDIP kan memang memenuhi syarat untuk maju,” imbuh dia.
Menguatnya Koalisi Besar disampaikan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto yang membuka kemungkinan ‘koalisi besar’ terbentuk dengan meleburnya KKIR dan KIB. Dia membicarakan KKIR memiliki kesamaan dengan KIB.
“Tadi sebetulnya sudah disampaikan Pak Presiden kan sudah sangat jelas. Kita tadi banyak membahas ke arahnya adalah komitmen kebangsaan dan bagaimana menjamin kelangsungan pembangunan. Jadi itu yang kita bicarakan sebetulnya,” kata Prabowo usai pertemuan dengan Jokowi di kantor DPP PAN, Warung Buncit, Jakarta Selatan, Minggu.
Prabowo menyebut ada frekuensi yang sama antara partainya, PKB, Golkar, PPP, dan PAN. Prabowo menekankan kelima parpol ini sudah masuk ‘tim Jokowi’. ***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"