KONTEKS.CO.ID – Partai Demokrat sejak awal telah menyadari akan ada risiko yang harus ditempuh saat mengusung calon presiden yang tidak dikehendaki oleh rezim penguasa.
Menurut Ketum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), sejak tahun lalu setelah Demokrat mendukung Anies, kelompok rezim penguasa menjadi meradang. Kemudian bersamaan dengan itu, KSP Moeldoko akan mengajukan Peninjauan Kembali (PK) di Mahkamah Agung (MA).
“Bahkan sejak tahun lalu, perwakilan kami di tim kecil Koalisi Perubahan sudah menyampaikan risiko ini. Bahwa bukan tidak mungkin, sekelompok penguasa akan meradang dan KSP Moeldoko akan mengajukan PK-nya untuk menghabat laju Koalisi Perubahan ini,” kata AHY dalam keterangan pers di DPP Demokrat, Jalan Proklamai, Jakarta, Senin, 3 April 2023.
Sejak tahun lalu, AHY sudah mengetahui bakal ada PK yang sifatnya sangat politis. Upaya ini bertujuan membungkam oposisi, menghadang dan berpotensi membubarkan Koalisi Perubahan.
“Kini dugaan itu terbukti, tetapi kami, seluruh pimpinan, pengurus dan kader telah siap. Kami siap lahir dan batin. Kita siap mempertahankan kedaulatan partai kita. Dengan segara cara, dengan segala sumber daya yang kita semua miliki,” kata AHY.
“Tidak gentar sedikitpun, kita akan hadapi segala tantangan dan risiko yang ada di depan mata. Kesadaran ini makin memperkokoh kesadaran dan semangat kami. Lebih giat memperjuangkan harapan rakyat. Banyak sekali persoalan rakyat yang harus dicari solusinya bersama,” kata AHY lagi.
Kata AHY terjadi peningkatan inflasi, kenaikan harga-harga kebutuhan pokok, dan daya beli serta pendapatan masyarakat menurun, dengan angka pengangguran dan kemiskinan yang meningkat, kemudian utang negara yang meroket. Tapi ada oknum penguasa, dalam hal ini KSP Moeldoko justru berupaya mengambil alih partai.
“Sejatinya, pada persoalan-persoalan rakyat itulah Demokrat dan Koalisi Perubahan menfokuskan dirinya. Jika di tengah fokus kerja kami itu ada oknum penguasa, yaitu KSP Moeldoko yang berupaya mengambil alih partai kami, maka dengan terpaksa kami lawan. Kami yakin Gusti Allah Mboten Sare. Tuhan tidak pernah tidur, kebenaran yang hakiki tidak pernah bisa dimanipulasi,” ujar AHY tegas.
“Jika terhadap perilaku oknum penguasa ini pimpinan negeri diam, bahkan cenderung membiarkan, kami juga tidak akan pernah mengeluh. Ingat, pemegang kedaulatan tertinggi di negeri ini bukanlah individu. Bukanlah sekelompok elit dan golongan, melainkan rakyat Indonesia. Maka kepada rakyat kami meminta dukungan dan bantuan, bersama rakyat kami akan berjuang,” kata AHY lagi.***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"