KONTEKS.CO.ID – Devin Haney tunggu tantangan Gervonta Davis dan Shakur Stevenson untuk pertarungan dia selanjutnya. Simak ulasannya dalam artikel ini.
Devin Haney tunggu tantangan Gervonta Davis dan Shakur Stevenson yang disebutnya sebagai satu-satunya cara untuk bertahan di kelas ringan.
Dalam beberapa pekan lagi, Devin Haney akan mengambil bagian dalam pertarungan terbesar dalam kariernya.
Itu adalah saat dia mempertahankan mahkota kelas ringan yang tak terbantahkan melawan mantan juara dunia tiga divisi Vasiliy Lomachenko.
Duel Devin Haney Vs Vasiliy Lomachenko akan berlangsung pada 20 Mei 2023 di MGM Grand, Las Vegas, Nevada, Amerika Serikat.
Beberapa percaya pertarungan, menang atau kalah, kemungkinan akan menjadi pertarungan terakhir karier Haney di kelas ringan.
Perpindahan ke kelas welter junior dipandang sebagai kemungkinan yang kuat buat petinju yang kini memegang sabuk kelas ringan WBC (sejak 2019), WBA, IBF, WBO dan Ring (sejak 2022).
Tapi, seandainya dia menang atas Lomachenko, masih ada beberapa pertarungan besar yang menunggu Haney di kelas ringan.
Petinju bernama lengkap Devin Miles Haney tersebut mengakui bahwa “satu-satunya cara dia bertahan di kelas ringan” adalah bertarung dengan “Shakur Stevenson” atau “Gervonta ‘Tank’ Davis.”
“Itu tergantung pada bagaimana kelanjutannya pada 20 Mei 2023, pertama adalah keluar dari pertarungan dengan sukses dan kemudian kita akan pergi dari sana,” kata Devin Haney berkoar seperti dilaporkan ESPN Deportes.
“Tapi satu-satunya cara saya akan bertahan di kelas ringan adalah karena orang-orang seperti Stevenson, atau orang-orang seperti Tank,” kata Haney sesumbar.
“Saya tidak berencana untuk berada di sini lebih lama. Ini adalah kelas pertama saya. Saya sudah berada di kelas ini sejak saya berusia 16 tahun, tubuh saya telah matang. Saya sudah mengatakan ini sejak lama,” urai petinju bertinggi badan 175cm itu.
“Saya memiliki tim terbaik dalam tinju. Saya memiliki ahli gizi yang hebat, saya menjalani semua langkah untuk melakukannya dengan sukses,” kata Haney lagi.
“Tetapi Anda tidak pernah tahu apa yang terjadi di atas ring. Saya merasa baik, saya merasa sehat, saya merasa kuat,” imbuhnya.
Tahun lalu, Haney yang berusia 24 tahun menyatukan keempat sabuk divisi dengan kemenangan keputusan dominan atas George Kambosos.
Beberapa bulan kemudian, dia mengungguli Kambosos untuk kedua kalinya dalam kontrak pertandingan ulang.
Setelah kemenangannya baru-baru ini atas Shuichiro Yoshino dari Jepang, Stevenson menantang Haney untuk memperebutkan gelar dunia.
Haney tidak terkejut dengan seruan itu.
“Itulah yang seharusnya dia katakan. (Shakur) adalah seorang pesaing. Sekarang kita berada di kelas yang sama. Saya adalah juara dengan semua sabuk, itulah yang seharusnya dia katakan,” kata Haney menantang.
“Ada saat-saat di mana saya ingin seseorang menantang saya, di mana saya ingin seseorang melawan saya,” ujar Haney lagi.
“Jadi ketika seorang pria mengatakan dia ingin melawan saya, saya tidak bisa marah karenanya,” tandas petinju kelahiran San Francisco, California, Amerika Serikat tersebut.***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"