KONTEKS.CO.ID – Rekor dunia Veddriq Leonardo jadi potensi Indonesia meraih emas Olimpiade. Untuk ulasan selengkapnya dapat disimak dalam artikel ini.
Rekor dunia Veddriq Leonardo jadi potensi Indonesia meraih emas Olimpiade. Hal itu dikatakan oleh Menpora RI Dito Ariotedjo.
Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) Dito Ariotedjo menyebut keberhasilan atlet panjat tebing Veddriq Leonardo raih emas dan pecahkan rekor Kejuaraan Dunia Panjat Tebing di Seoul Korea Selatan, adalah sebuah potensi raihan emas Olimpiade.
Hal tersebut dikatakan Menpora Dito saat menjemput langsung Kontingen Panjat Tebing Indonesia yang bertanding pada IFSC Climbing World Cup 2023, di Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno Hatta, Cengkareng, Tangerang, Banten, pada Senin, 1 Mei 2023 malam waktu setempat.
Dari perlombaan tersebut, Indonesia mampu merebut dua medali. Emas dipersembahkan Veddriq Leonardo pada nomor speed putra. Sedangkan perunggu diberikan Desak Made Rita Kusuma Dewi nomor speed putri.
Menpora Dito memberikan catatan tersendiri, khususnya kesuksesan Vedrriq pada nomor speed putra yang sejatinya tak hanya berupa perolehan medali emas.
Ia juga memecahkan rekor sebagai manusia tercepat di dunia usai membukukan waktu di bawah 5 detik atau 4,98 detik pada babak kualifikasi.
Rekor sebelumnya dipegang oleh Kiromal Katibin saat tampil di IFSC World Cup di Chamonix, Prancis, pada 8 Juli 2022. Ia membukukan waktu 5 detik.
“Alhamdulillah hari ini kita menjemput para potensi peraih medali emas Olimpiade,” beber Menpora RI Dito Ariotedjo.
“Jadi kalau Veddriq secara statistik harusnya di 2024 ini dapat kita catat sebagai potensi peraih medali emas,” kata Menpora Dito lagi.
“Dari wanitanya Mbak Made, semoga juga bisa lolos Olimpiade dan memperoleh medali,” imbuhnya.
Tidak lupa pula Menpora menyampaikan terima kasih kepada Ketum FPTI Yenny Wahid yang turut serta mendampingi dalam penjemputan.
Disebutkannya bahwa pembinaan atlet di cabor panjat tebing sangat bagus yang telah memadukan olah fisik, sports science, dan psikologis.
Hal itu bisa dijadikan model bagi pembinaan cabang-cabang olahraga lainnya.
“Terima kasih kepada Ketua Umum Panjat Tebing Mbak Yenny karena di cabor ini telah mengkolaborasikan antara pelatihan fisik, sports science, dan psikologis,” tutur Menpora Dito.
“Ini bisa sebagai contoh dan diterapkan kepada cabang olahraga lainnya, jadi pembinaan atlet itu secara holistik, selain fisik, sports science, dan psikologis harus dipadukan,” ucap Menpora Dito lagi.
Adapun dukungan Kemenpora RI tidak perlu diragukan. Cabor yang jelas menunjukkan prestasi pasti akan mudah dalam hal dukungan pemerintah.
“Dari sisi Kemenpora, apalagi pada cabor yang sangat potensial kita support dalam rangka persiapan pelatnas dan training-training ke luar negeri,” kata Menpora Dito menegaskan.
“Seperti panjat tebing ini dasarnya ini sudah jelas pecahkan rekor, jadi ini yang akan kita minta kepada cabang olahraga lain, selama kalian berprestasi kehadiran negara ini akan lebih mudah,” tandasnya.***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"