KONTEKS.CO.ID – Kemenangan Devin Haney atas Vasiliy Lomachenko kontroversial. Apakah ada buktinya? Simak ulasan lengkapnya dalam artikel berikut.
Kemenangan Devin Haney atas Vasiliy Lomachenko kontroversial dalam duel berlangsung di MGM Grand Garden Arena, Las Vegas, Nevada, Amerika Serikat, pada Sabtu, 20 Mei 2023 malam waktu setempat atau Minggu, 21 Mei 2023 jelang siang WIB.
Juara kelas ringan tak terbantahkan Devin Haney (30-0, 15 KO) mempertahankan gelarnya dengan kemenangan angka mutlak 12 ronde atas mantan juara dunia tiga divisi Vasiliy Lomachenko (17-3, 11 KO).
Tiga juri yang bertugas menampilkan skor 115-113, 115-113, dan 116-112 semuanya untuk kemenangan Haney atas Loma.
Banyak pihak, terutama media dan pengamat tinju menilai kemenangan Haney atas Loma kali ini berujung kontroversial.
CBS Sports menghitung Loma menang 105-103 atas Haney di laga ini. CompuBox bahkan menyelesaikan perhitungan mereka 124-110 untuk kemenangan sang petinju Ukraina. Sedangkan DAZN Boxing menghitung duel ini imbang 114-114.
Karena itu, The Dream – julukan Devin Haney – melewati ujian terberat yang memang jadi hasrat terpendamnya ini diakhiri dengan sedikit kontroversi.
Bagi penggemar tinju, bagi petinju penantang yang gagal merobohkan petinju juara bertahan dengan KO – atau paling tidak sempat menjatuhkan petinju juara bertahan satu kali di sepanjang 12 ronde – akan sangat berat peluangnya untuk menang.
Hal itu kembali berlaku buat Loma. Apalagi usianya sudah 35 tahun, yang membuat faktor pemasaran ikut berperan dalam penilaian.
Sedangkan Haney masih 24 tahun dan sedang dalam keemasannya dengan empat sabuk kelas ringan tak terbantahkan melingkar. Dari segi penjualan, jelas ia jauh lebih berprospek menghasilkan jutaan dolar lebih banyak ketimbang Loma.
Haney merasakan kegembiraan murni karena dinyatakan sebagai pemenang, walau ia sempat beberapa kali terdesak, lalu terhuyung, dan mulutnya bercucurah akibat bibirnya terluka dihantam Loma.
“Saya harus angkat topi untuk Loma,” beber Haney di atas ring menyusul kemenangan terbesarnya hingga saat ini.
“Dia adalah Hall of Famer masa depan, dia lawan terberat saya sejauh ini, dia sangat licik dan kami berjuang keras untuk para penggemar,” kata Haney lagi.
Petinju kelahiran San Francisco, Amerika Serikat, itu lalu menambahkan tentang kemenangannya: “Itu menempatkan saya dalam buku sejarah selamanya – saya baru saja mengalahkan Hall of Famer masa depan.”
Adapun petinju hebat lainnya di kelas ringan, Shakur Stevenson, yang memasuki ring mencoba menghadapi Haney, merasa Lomachenko seharusnya memenangkan pertarungan tersebut.
Loma sendiri mengira tangannya seharusnya terangkat dalam kemenangan. “Semua orang melihat apa yang terjadi hari ini,” tukasnya.***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di "Google News"