KONTEKS.CO.ID – Marc Marquez sudah 12 kali kecelakaan di MotoGP 2023. Menurut Fabio Quartararo, itu karena rem motor Honda kurang bagus.
Fabio Quartartaro mengagumi ketangguhan mental Marc Marquez yang terus berusaha maksimal di MotoGP Jerman 2023 meski berulang kali kecelakaan.
Namun setelah mengalami kecelakaan di sesi pemanasan, Minggu, 18 Juni 2023 pagi waktu setempat yang mengakibatkan salah satu jarinya patah, Marc Marquez baru memutuskan absen di race MotoGP Jerman 2023.
Marquez akhirnya mengundurkan diri dari akhir pekan MotoGP Jerman 2023 setelah kecelakaan kelimanya, dan patah jari saat pemanasan.
Pembalap paling banyak terjatuh
Perlu diketahui, pembalap Repsol Honda itu telah mengalami 12 kecelakaan sejauh musim ini, sama dengan rekan setimnya Joan Mir dan saudara Alex di urutan teratas daftar pembalap yang terjatuh, meskipun #93 melewatkan tiga dari tujuh putaran karena cedera di Portimao.
Sejak kembali dari cedera, Marquez terus menjadi pembalap Honda tercepat. Tetapi ia terjatuh lagi di balapan MotoGP Prancis 2023 di Le Mans dan MotoGP Italia 2023 di Mugello saat mencoba untuk tetap bersama pesaing podium, sebelum akhir pekan Sachsenring yang benar-benar menghukumnya.
“Tentu saja sulit baginya,” kata sesama mantan juara dunia MotoGP, Fabio Quartararo, seperti dilaporkan Motorsport.
“Sejak 2020 dengan cedera – dia naik podium, beberapa kali menang – tapi bagi saya, dia yang terbaik,” puji Quartararo.
“Dia memberikan 100 persen sepanjang waktu. Siapa yang jatuh lima kali hanya untuk mencoba menjadi lebih baik, mencoba untuk menjadi yang teratas?” kata pembalap kelahiran Nice, Prancis tersebut.
“Mental dia (Marc) salah satu yang terkuat di sini. Suatu saat tiba ketika Anda tahu Anda terluka dan ibu jarinya patah pagi ini (kemarin pagi), mendorong dirinya secara maksimal,” tutur Quartararo.
“Aneh untuk mengatakan ini, tapi bagi saya selamat atas apa yang dia lakukan,” kata Quartararo memuji Marc Marquez lagi.
Plus minus Yamaha dan Honda
Banyak yang melihat kesamaan antara Marquez dan Quartararo dalam hal harus mendorong mesin yang kurang kompetitif hingga batasnya.
“Honda sedikit lebih baik dari kami, tapi terutama pada pengereman, kami sedikit lebih baik dari mereka. Jadi ini bisa menghindari sedikit crash (untuk pengendara Yamaha), tapi pada dasarnya Anda selalu berada di batasnya,” kata Quartararo mengungkapkan.
Pilihan ban 100 persen salah
Adapun, akhir pekan MotoGP Jerman 2023 yang dilakoni Quartararo di Sirkuit Sachsenring melihat tempat ke-13 yang dilupakan baik di Sprint maupun balapan utama.
Di mana dia bertaruh untuk menjalankan ban belakang soft. Aleix Espargaro (Aprilia) yang juga bertaruh memasang ban soft, tidak berhasil, tetapi Quartararo mengakui segalanya tidak akan jauh berbeda di media.
“Posisi kami, saya ingin mencoba soft. Sangat salah!” tutur Quartararo.
“Saya pikir saya perlu sedikit grip lagi untuk lap pertama setelah balapan Moto2, tapi sebenarnya saya tidak punya grip lebih banyak dan hanya ban yang drop begitu banyak. Jadi keputusan yang salah dengan ban, tapi menyelesaikan P10 atau P13 bagi saya bukanlah perbedaan yang sangat besar,” tukas pembalap 24 tahun tersebut.
Setahun tanpa menang
Sachsenring menjadi ajang kemenangan terakhir Quartararo di MotoGP, satu tahun lalu, saat ia juga memimpin klasemen kejuaraan dunia.
Pembalap dengan nomor 20 itu kemudian menuju ke Assen, seri ke-8 dalam perebutan gelar tahun ini bertajuk MotoGP Belanda 2023 akhir pekan ini.***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"