KONTEKS.CO.ID – Ganda campuran Indonesia hilang satu generasi. Apakah benar begitu? Ada apa gerangan? Simak penjelasannya dalam artikel berikut.
Ganda campuran Indonesia hilang satu generasi. Hal itu dikatakan oleh mantan pebulutangkis Debby Susanto.
Debby Susanto, juara All England 2016, berpendapat, skuat ganda campuran Indonesia kehilangan satu generasi.
Menurut Debby, itu disebabkan kepergian pasangan Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti dan Hafiz Faizal/Gloria Emanuelle Widjaja dari Pelatnas Cipayung.
Keberadaan figur senior menjadi bagian penting dari regenerasi tim bulutangkis ganda campuran Indonesia, yang kebetulan juga ditinggalkan oleh dua pelatih mereka yang kini melatih di mancanegara.
“Bisa dibilang, ganda campuran itu hilang satu generasi. Yang semestinya generasi ini dipegang oleh Jordan/Melati dan juga Gloria,” beber Debby Susanto.
“Tapi, kan, karena satu dan lain hal (sejumlah pemain) ke-cut terus diganti dengan (generasi) di bawahnya,” sambung peraih medali emas SEA Games 2013 dan 2015 tersebut.
“Mungkin juga mereka belum siap. Jadi karena hilang satu generasi, masa transisinya agak lambat,” lanjut perempuan asal Palembang ini.
Masa transisi tersebut, lanjut Debby, kini tengah dijalani oleh Rehan Naufal Kusharjanto/Lisa Ayu Kusumawati dan Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari.
Keduanya sejauh ini sudah oke, karena dua ganda campuran pelatnas yang kini menghuni peringkat 12 dan 14 dunia.
Begitu pun pasangan besutan PB Djarum, Dejan Ferdinansyah/Gloria Emanuelle Widjaja, yang berada di peringkat 16 dunia.
Namun sejauh ini, ketiga pasangan ganda campuran Indonesia tersebut masih kesulitan ketika menghadapi lawan-lawan di 10 besar.
Debby juga menilai, tak ada salahnya jika sejumlah pemain ganda campuran senior kembali dipanggil ke pelatnas, seperti halnya ketika Dejan Ferdinansyah dan Gloria memperkuat skuat Indonesia pada Piala Sudirman 2023.
“Tida ada yang salah dengan hal itu, karena kalau kita sudah ke luar (negeri) tanding itu sudah enggak liat lagi ini (dari) PBSI atau ini dari klub. Kita sama-sama bawanya nama Indonesia,” kata Debby menegaskan.
“Kalau dianggap bisa lebih bangus, kenapa harus gengsi? Nyatanya, waktu di Sudirman Cup itu bisa berjalan dengan bagus, di luar ekspektasi kita. Kenapa nggak, kalau pada akhirnya ganda campuran masih butuh sosok senior,” kata mantan pasangan Muhammad Rijal dan Praveen Jordan itu.***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"