KONTEKS.CO.ID – Rahmat Adi Mulyono. Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surabaya rebut medali emas Piala Dunia Panjat Tebing 2023.
Rahmat Adi Mulyono meraih medali emas Piala Dunia Panjat Tebing 2023 di Chamonix, Prancis, pada Sabtu, 8 Juli 2023.
Piala Dunia Panjat Tebing 2023
Mahasiswa program studi Manajemen di Universitas Muhammadiyah Surabaya (UM Surabaya) Rahmad Adi Mulyono berhasil meraih medali emas dalam ajang Piala Dunia Panjat Tebing 2023 di Chamonix, Prancis pada Sabtu, 8 Juli 2023.
Kompetisi ini diadakan oleh Federasi Olahraga Panjat Tebing Internasional (IFSC), badan pengatur internasional untuk panjat tebing yang didirikan di Jerman pada 2007. Kejuaraan dunia sendiri sudah mereka adakan tiap tahun sejak 1990 hingga sekarang.
Perlu diketahui, Piala Dunia Panjat Tebing 2023 diadakan di 13 kota dunia. Kejuaraan sudah dimulai sejak 21 April di Hachioji, Jepang dan akan berakhir pada 24 September 2023 di Wujiang, China.
Para kompetitor di masing-masing kota dinilai dengan kualifikasi yang berbeda-beda. Khusus untuk kompetisi yang diadakan di Chamonix, para atlet dinilai berdasarkan dua kualifikasi yaitu lead dan speed. Lead adalah seberapa tinggi atlet bisa memanjat, dan speed berarti kecepatan atlet dalam memanjat. Kompetisi juga dibagi menjadi kategori laki-laki dan perempuan.
Profil Rahmat Adi Mulyono
Rahmat Adi Mulyono, merupakan mahasiswa semester 8 di program Pendidikan Manajemen Universitas Muhammadiyah Surabaya.
Rahmad Adi Mulyono merupakan atlet kelahiran Surabaya 31 Oktober 2000. Dia mulai menggeluti dunia panjat tebing sejak masih duduk di bangku sekolah dasar.
Sebelum menembus kejuaraan dunia, Adi merintis kariernya dari bawah. Bakatnya mulai terendus ketika mengikuti pekan olahraga provinsi (porprov) Jawa Timur di Lamongan pada tahun 2019 dengan memenangi medali emas.
Sejak saat itu, Adi kerap dipanggil untuk mengikuti training centre di Pelatnas Panjat Tebing yang membuatnya jarang pulang ke Surabaya. Dia pun diproyeksikan untuk Olimpiade 2024.
Berdasarkan situs IFSC, Adi yang berusia 22 tahun terdaftar sebagai anggota Federasi Panjat Tebing Indonesia.
Pemuda asal Surabaya ini telah mengikuti kejuaraan panjat tebing di berbagai negara sejak 2018, menempati posisi dari ke-31 hingga menyabet medali emas untuk pertama kalinya di tahun ini. Kesuksesan Adi di panjat tebing juga membuatnya mendapat beasiswa dari Universitas Muhammadiyah Surabaya.
Tahun lalu dapat perunggu
Sebelum memenangkan medali emas di Piala Dunia Panjat Tebing 2023 untuk kategori speed world record putra, Rahmad Adi Mulyono sempat merebut medali perunggu dalam kejuaraan yang berlangsung di Korea Selatan.
Tahun ini, Adi yang menyandang julukan Spiderman Jatim berhasil lolos ke babak final speed putra usai mengalahkan Nursamsa Raharjati, yang juga berasal dari Indonesia.
Di semifinal, dia mencatatkan waktu 4,97 detik, unggul tipis atas Nursamsa di 4,98 detik. Nursamsa sendiri meraih medali perunggu pada nomor ini.
Kemudian di final, Adi mengalakan wakil Kazakhstan, Rishat Khaibullin setelah mencatatkan waktu 5,01 detik, dengan lawannya mencatatkan waktu 5,05 detik.
“Syukur alhamdulillah, saya sangat senang dan bersemangat karena ini adalah medali emas pertama saya di kompetisi Piala Dunia,” beber Rahmat Adi Mulyono seperti dilaporkan situs Universitas Muhammadiyah Surabaya.
Menurutnya, Adi dan timnya telah berlatih dan berusaha keras mempersiapkan diri di setiap kompetisi, dan apa yang dia nantikan berbuah manis di kejuaraan dunia.
“Harapannya semoga bisa melanjutkan terus dan mendapatkan medali pada kejuaraan-kejuaraan berikutnya,” kata Adi lagi.
Mahasiswa semester akhir tersebut juga berharap di tengah kesibukannya berkiprah di bidang olahraga, dia tetap bisa menyelesaikan kuliah secara tepat waktu di UM Surabaya.
Rajiah Salsabila
Selain Rahmat Adi Mulyono, Indonesia juga merebut medali emas nomor speed putri di Piala Dunia Panjat Tebing 2023 di Chamonix, Prancis, melalui Rajiah Salsabila.
Rajiah meraih emas pertamanya dalam ajang Piala Dunia 2023 di Chamonix usai mencatat waktu 6,97 detik di nomor speed, dengan mengalahkan wakil tuan rumah, Victorie Andrier.
“Kalau pertandingan kemarin saya tidak terpikir bakal menang. Saya hanya berpikir bagaimana menunjukkan performa terbaik di pertandingan. Semoga bisa lolos ke Olimpiade,” ujar Rajiah.***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"