KONTEKS.CO.ID – Legenda MotoGP, Jorge Lorenzo, menyerukan kepada promotor untuk melakukan sesuatu agar tidak banyak pembalap cedera.
Legenda MotoGP, Jorge Lorenzo, menyerukan agar motor MotoGP yang “benar-benar menakutkan” dibatasi, untuk menjaga kesehatan para pembalap.
Seperti diketahui sejauh ini, MotoGP 2023 dipenuhi dengan kecelakaan dan cedera, dengan format baru balapan sprint memperkenalkan lapisan kekacauan ekstra.
Tapi juara tiga kali kelas bergengsi, Lorenzo, juga melihat itu karena masalah aerodinamika.
“Saya suka sprint race tapi saya berbicara sebagai penonton,” beber Lorenzo seperti dilaporkan GPOne.
“Saya mengerti para pembalap menghadapi risiko berlipat ganda atau tiga kali lipat,” tambah juara dunia dua kali kelas 250cc itu.
“Motornya kuat dengan aerodinamisnya. Saya khawatir dengan kesehatan para pembalap. Tapi sebagai penonton, saya menyukainya,” kata Porfuera – julukan Lorenzo.
“Kami sampai pada titik di mana motor MotoGP benar-benar menakutkan. Mereka memiliki 300 tenaga kuda dan melaju lebih dari 370 km/jam. Jika kita tidak menghentikan ini, dalam beberapa tahun mereka akan mencapai 400km/jam,” papar Lorenzo.
“Saya pikir kita harus membatasi kekuatan motor ini dengan cara tertentu. Saya akan membatasi aerodinamika sebanyak mungkin, mungkin saya akan menghilangkannya,” tambah pria berusia 36 tahun itu.
Adapun legenda MotoGP lainnya, Casey Stoner, baru-baru ini mengatakan kepada The Race: “Anda harus mengambil perspektif pabrikan, tetapi apa yang tidak mereka lakukan saat ini adalah mengambil perspektif pembalap.”
“Pertunjukannya, bahayanya, semakin banyak kecelakaan yang kita lihat akhir-akhir ini? Itu konyol,” tutur Casey Stoner.
“Winglet, hilang. Perangkat ketinggian berkendara, hilang. Anti-wheelie, hilang. Kontrol traksi dipotong ke tingkat keamanan dan tidak lebih. Setengah omong kosong ini harus pergi,” imbuh pembalap yang juara dunia MotoGP dengan dua motor beda benua itu, Ducati (Eropa) dan Honda (Asia).***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"