KONTEKS.CO.ID – Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto tampaknya belum berjodoh dengan Korea Open. Apa sebabnya? Simak komentarnya di artikel ini.
Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto lagi-lagi harus puas finis sebagai runner-up di Korea Open. Apa penyebab kegagalan mereka tahun ini?
Di semifinal hentikan juara tahun lalu
Pasangan ganda putra Indonesia, Fajar/Rian mengulangi pencapaian terbaik mereka di Korea Open dengan mencapai babak final edisi 2023.
Tahun lalu mereka juga masuk final Korea Open, namun dikalahkan pasangan ganda putra tuan rumah, Kang Min Hyuk/Seo Seung Jae.
Di Korea Open tahun ini, Fajri – sapaan akrab Fajar/Rian – ganti menghentikan laju Kang/Seo di semifinal dengan skor 17-21, 21-16, dan 21-18 dalam durasi laga 1 jam 14 menit.
Fajar/Rian selaku unggulan 1 Korea Open tahun ini, ditantang unggulan 3 dari India, Satwiksairaj Rankireddy/Chirag Shetty, di final ganda putra.
Rankireddy/Shetty melaju ke final usai menumbangkan unggulan 2 asal China, Liang Wei Kang/Wang Chan, dengan skor 21-15 dan 24-22 dalam tempo 40 menit.
Dalam empat duel sebelumnya, Fajar/Rian dan Rankireddy/Shetty berimbang 2-2. Di final Korea Open 2023, pasangan India itu mengungguli sang ganda putra nomor 1 dengan skor, 17-21, 21-13, dan 21-14.
Namun Rankireddy/Shetty kali ini tampak bermain lebih kompak dan superior untuk mengungguli Fajar/Rian setelah berlaga 1 jam 2 menit. Skor pertemuan keduanya kini 3-2 untuk pasangan India tersebut.
Apa sebab kekalahan Fajar/Rian?
Apa penyebab kekalahan Fajar/Rian di final Korea Open tahun ini yang berlangsung di Stadion Jinnam, Yeosu, Korea Selatan, pada Minggu, 23 Juli 2023?
“Alhamdulillah, tetap bersyukur karena pertandingan Korea Open 2023 ini selesai, walau belum berhasil mempersembahkan gelar bagi Indonesia, khususnya PBSI,” beber Fajar Alfian seperti dilaporkan tim Humas dan Media PP PBSI.
“Kami pastinya ingin hasil yang lebih tapi lawan bermain sangat baik. Sementara, kami banyak melakukan kesalahan-kesalahan sendiri,” kata Fajar Alfian menjelaskan.
Lebih lanjut, pebulutangkis 28 tahun itu mengungkapkan, Rankireddy/Shetty memiliki kecepatan dan tenaga yang kuat, serta pola permainan sangat merepotkan mereka.
Performa duo India ini di Yeosu, menurutnya, bertolak belakang kala kedua pasangan bertemu pada Indonesia Open 2023 yang dimenangkan Fajar/Rian.
Meski dapat memenangkan gim pembuka, menurut Rian Ardianto, Satwiksairaj/Chirag sudah lebih percaya diri di gim kedua dan penutup sehingga sangat sulit untuk didikte oleh Fajar/Rian.
“Di gim pertama kami bisa menerapkan strategi dengan baik. Tapi saat kami sudah unggul jauh, mereka mulai menemukan bentuk permainannya,” ulas Rian Ardianto.
“Mereka telah menemukan kembali kepercayaan diri di gim kedua. Lalu perlahan mengejar perolehan poin kami dan tak bisa kami atasi di gim ketiga,” Rian, 27 tahun asal Bantul, Yogyakarta.
Adapun setelah ini para pebulutangkis Indonesia akan tampil di Japan Open 2023, turnamen bulutangkis BWF World Tour Super 500, yang babak pertamanya dimulai pada Selasa, 24 Juli 2023.
Fajar/Rian tahun lalu kandas di perempat final Japan Open. Meski jadi unggulan 5, mereka disingkirkan pasangan China, Liang Wei Kang/Wang Chang dengan 18-21, 21-19, dan 16-21.***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"