KONTEKS.CO.ID – Terence Crawford menjatuhkan Errol Spence Jr tiga kali sebelum wasit mengakhiri pertarungan di Ronde 9 saat catat sejarah baru.
Kemenangan tersebut membuat Terence Crawford menjadi petinju pria pertama yang memenangkan gelar tak terbantahkan dalam dua kelas berbeda saat ia menyatukan sabuk WBO yang ia miliki dengan tiga sabuk (WBC, WBA Super dan IBF) yang ia rebut dari Errol Spence Jr.
Spence, 31, tidak terkalahkan dalam 28 pertarungan dan pertarungan di T-Mobile Arena, Las Vegas, Nevada, Amerika Serikat, pada Minggu, 30 Juli 2023, adalah perebutan gelar dunianya yang kedelapan berturut-turut.
Tapi Crawford, dalam pertarungan kejuaraannya yang ke-18 berturut-turut, mempertaruhkan klaim tegas sebagai petinju terbaik dunia saat ia memperpanjang kemenangan beruntunnya menjadi 40 duel tanpa kalah.
Sebagai pengingat bahwa Errol Spence belum pernah dirobohkan dalam kariernya sebelum laga ini. Sekalinya mencium kanvas, ia langsung tiga kali terjatuh dalam sebuah duel.
Spence sudah melontarkan niatnya untuk revans secepatnya. Tapi bagaimana kata Crawford?
Pertandingan ulang di kelas menengah ringan?
Terence Crawford berbicara dengan sangat baik dalam komentar langsung pasca-pertarungannya, rendah hati dan menghormati lawannya.
“Itu adalah penghentian yang bagus. Saya berada di ambang. Wasit melakukan apa yang seharusnya dia lakukan untuk melindungi petarung,” tutur Crawford.
“Perasaan saya sangat campur aduk, begitu banyak emosi. Saya hanya ingin berterima kasih kepada Tuhan, hanya itu yang ingin saya lakukan. Saya ingin memberikan kehormatan kepadanya,” kata petinju asal Omaha itu.
Pertandingan ulang? “Tentu saja publik akan membelinya, lihat berapa banyak orang yang keluar untuk menunjukkan dukungan kepada kami berdua malam ini.”
“Jika pertarungan terjadi lagi, saya cukup yakin dukungan akan keluar lagi untuk kami berdua,” ujar Crawford, 35 tahun, seraya mengatakan bahwa bisa saja duel kedua dengan Spence tidak harus di kelas welter lagi.
Bisa jadi Crawford di usianya yang mulai uzur, bertekad melakukan unifikasi di kelas menengah junior.
“Itu pasti tidak harus di kelas welter. Saya dalam bisnis, jadi di kelas menengah junior tidak akan berada di luar jangkauan apa pun,” tandasnya.***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di "Google News"