KONTEKS.CO.ID — Berada di urutan kelima klasemen pembalap MotoGP 2023 setelah seri Inggris, tak membuat Johann Zarco nyaman. Ada apa?
Johann Zarco mengakui ‘terasa agak aneh’ dirinya belum mendapat kursi untuk MotoGP 2024.
Ia pembalap Pramac Racing Ducati sejak 2020. Tapi tempat pembalap Prancis itu terlihat mendapat ancaman serius dari Marco Bezzecchi.
Sang pembalap muda Italia, yang saat ini menempati posisi kedua di kejuaraan dunia, sedang mencari peningkatan ke mesin Ducati spek pabrik untuk musim depan.
Jika itu tidak bisa terjadi di VR46, timnya saat ini, Bezzecchi harus pindah ke Pramac, mungkin dengan menggeser Zarco.
Sementara Pramac Racing adalah satu-satunya pilihan Zarco, dan dia mengakui tidak akan mempertimbangkan beralih ke Kejuaraan Dunia Superbike, WSBK pada tahapan karier berikutnya.
Honda kini telah pindah ke bingkai Zarco, sebagai alternatif potensial melalui kursi LCR Alex Rins yang baru tersedia.
“Saya berada di urutan kelima dalam kejuaraan, jadi mengapa saya harus memikirkan Superbike sekarang?” beber Zarco seperti dilaporkan Sport, ketika ditanya apakah itu pilihan baginya.
“Juga kami terbiasa mengatakan ‘jika Anda membuat hasil, Anda mendapatkan kursi Anda di MotoGP untuk tahun depan’,” imbuhnya.
“Saya melakukannya dan saya masih belum memiliki kursi untuk tahun depan,” kata pembalap kelahiran Cannes tersebut.
“Jadi itu membuat perasaan sedikit aneh. Tapi yang pasti, apa yang saya lakukan sekarang, saya tidak akan pergi ke Superbike. Bukan karena saya tidak suka Superbike, tapi saya akan tetap tampil di MotoGP,” tambahnya.
“Bahkan jika orang mengatakan saya tidak menang balapan. Tetapi berapa banyak orang setiap tahun di 5 besar di kejuaraan? Bahkan jika saya tidak selalu finis di 5 besar, saya adalah pejuang yang kuat dan saya akan tetap seperti itu,” kata Zarco lagi.
Zarco sebelumnya berkompetisi dalam tiga balapan untuk LCR Honda pada akhir 2019 setelah berpisah dari KTM dan mengonfirmasi HRC ‘tertarik’ untuknya di 2024.
“Senang memiliki minat dari Honda,” kata Zarco, yang mengoleksi 15 podium MotoGP, lebih banyak dari pembalap lain tanpa kemenangan balapan.
“Jelas senang memiliki merek semacam ini yang tertarik, bahkan jika mereka sedang berjuang. Kami (Zarco dan manajemennya) harus memikirkan hal ini,” ujar pembalap berusia 33 tahun itu.
“Tapi target saya adalah Ducati dengan motor pemenang ini dan juga tim pemenang. Kami memimpin kejuaraan tim bersama Pramac. Jorge dan saya bagus bersama, jadi mengapa tidak (melanjutkan di MotoGP 2024)?” kata Zarco bertanya.
“Jika Anda berpikir tentang kemenangan, untuk bertarung di posisi teratas, jelas tempatnya adalah di Ducati karena itu motor terbaik,” ucap Zarco memuji Ducati.
Kalau tidak, LCR bukan ide gila, karena masih Honda. Ini bukan nama seperti Kawasaki jika mereka ingin kembali ke MotoGP dan mulai dari nol.
“Tapi saat ini hasil saya cukup bagus untuk memikirkan (bertahan di) Ducati dan Pramac dengan motor pabrikan,” kata Zarco yakin.***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"