KONTEKS.CO.ID – Ducati ultimatum Marco Bezzecchi mengenai dua pilihan di MotoGP 2024. Apa sajakah itu? Simak selengkapnya di artikel berikut.
Marco Bezzecchi telah diberi pilihan sulit oleh Ducati untuk MotoGP 2024.
Pembalap Mooney VR46 itu menginginkan motor pabrikan musim depan, yang diakui Ducati layak didapatkan setelah musim terobosan, di mana ia telah memenangkan dua balapan MotoGP dan muncul sebagai penantang gelar.
Namun dia tidak bisa memiliki motor Desmosedici GP edisi 2024 jika tetap bersama skuat Valentino Rossi.
“Sejujurnya, ada kemungkinan dia akan bergabung dengan Pramac, tapi itu belum pasti,” beber direktur olahraga Ducati Paolo Ciabatti seperti dilaporkan Speedweek.
“Di satu sisi, Pramac memiliki opsi kontrak untuk mendapatkan mesin pabrikan saat ini untuk kedua pembalap. Dan jika mereka menggunakan opsi itu, kami harus menghormatinya,” imbuhnya.
“Dan untuk alasan internal, kami hanya dapat melengkapi empat pembalap dengan mesin pabrikan saat ini. Membangun lebih banyak motor seperti ini (spek pabrikan) terlalu rumit,” urai Ciabatti.
“Kami melakukan itu untuk 2022, itu tidak berhasil. Saat itu, Luca Marini mendapat Ducati pabrikan kelima,” kata Ciabatti lagi.
Perlu diketahui, pada MotoGP 2023, duo Pramac Racing, Jorge Martin dan Johann Zarco, memiliki mesin Ducati spek terbaru atau Desmosedici GP23, bersama pasangan pembalap tim pabrikan, Francesco Bagnaia dan Enea Bastianini.
Oleh karena itu, keinginan Bezzecchi untuk motor yang lebih baik, berarti memaksanya berpindah tim, mungkin dengan mengorbankan Zarco.
“Kru VR46 melakukan pekerjaan dengan baik dan dalam diri Bezzecchi mereka memiliki pembalap yang mereka bangun dari Kejuaraan Dunia Moto2,” kata Ciabatti mengisahkan.
“Tim bekerja dengan sangat baik, mereka senang dengan balapan yang kuat, dua grand prix telah dimenangkan pada tahun 2023. Tim teknis dengan Matteo Flamigni dan semua orang sangat kuat,” kata Ciabatti memuji.
“Sekarang pembalap mereka (Bezzecchi) harus mempertimbangkan untuk berganti tim untuk mendapatkan motor terbaru,” sambungnya.
“Tapi dia (Bezzecchi) juga mempertimbangkan untuk tetap bersama VR46, karena dia mengenal tim dan menemukan situasi yang sempurna di sana,” kata Ciabatti lagi.
“Bagaimana dia memutuskan tetap menjadi tanda tanya. Dan kami tidak ingin memaksanya untuk membuat keputusan,” tambahnya.
“Kami tahu dia dan VR46 sangat pantas mendapatkan motor pabrikan. Tapi kami hanya punya empat dan kami harus menghormati kontrak dengan Pramac,” tandas Ciabatti.
Adapun ada subplot tambahan, yakni potensi Rossi untuk membawa tim Mooney VR46-nya dari Ducati ke Yamaha, tim yang identik dengan kejayaannya sendiri, pada MotoGP 2025.
Ini akan memperumit situasi Bezzecchi setelah 2024 jika dia tetap bersama Mooney VR46.***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"