KONTEKS.CO.ID – Satu tim pabrikan menolak ide konsesi buat Honda dan Yamaha di MotoGP. Siapakah tim pabrikan itu? Apa alasannya? Selengkapnya di sini.
Direktur olahraga MotoGP Carlos Ezpeleta ingin mengubah aturan seputar hak teknis untuk membantu dua pabrikan Jepang yang berjuang di belakang tim-tim pabrikan Eropa.
Namun pemberian konsesi buat Honda dan Yamaha masih bisa digagalkan, karena KTM yang sejauh ini sedang menikmati musim yang bagus tidak ingin membantu.
“Keuntungan didasarkan pada keistimewaan yang telah ada untuk (tim) pendatang baru dalam beberapa tahun terakhir,” beber Pit Beirer, direktur motorsport KTM, seperti dilaporkan Speedweek.
“Dorna menyarankan untuk mengembalikan ‘konsesi’ ini ke Yamaha dan Honda hampir dalam semalam. Kami tidak akan mendukung proposal ini,” imbuhnya.
“Ada alasan untuk itu. Yamaha (menjadi runner-up) pada 2020 dan 2022 dan juara dunia pada 2021,” papar Beirer.
“Honda telah kebobolan terlalu banyak poin konsesi selama satu setengah tahun terakhir dengan podium untuk Marc Marquez dan Pol Espargaro dan kemenangan untuk Alex Rins dan karena itu tidak memenuhi syarat untuk konsesi ini,” tambahnya.
“Kami menemukan bahwa tidak ada merek yang berada dalam situasi untuk membenarkan kebangkitan pabrikan ini melalui peraturan konsesi baru,” kata Beirer lagi.
“Ini adalah karya yang bagus dan membanggakan, mereka akan menemukan jalur teknisnya. Tetapi mereka tidak membutuhkan ‘konsesi’ apa pun,” lanjutnya.
“Apa yang harus dikatakan pabrikan lain yang telah berjuang menuju puncak? Berapa lama Ducati berjuang untuk kembali ke puncak setelah 2007. Kami dan Aprilia juga sedang berjuang,” tutur Beirer.
“Hanya karena Yamaha belum memenangkan balapan tahun ini, bukan berarti mereka membutuhkan konsesi,” sambungnya.
“Kami telah menyarankan satu atau dua perubahan aturan sejak 2017. Bukan rahasia lagi bahwa kami berjuang melawan pengembangan aerodinamis ekstrem dan perangkat pengendaraan ekstrem di bagian depan dan belakang,” kata Beirer memaparkan.
“Ada banyak saran yang sangat masuk akal dari pihak kami. Tapi kami tidak mendapatkan suara mayoritas di paddock. Banyak orang sekarang mengeluh bahwa kelasnya salah arah karena paket aero dan perangkatnya,” ujar Beirer.
“Namun kami tetap mengembangkan dengan rajin di bawah peraturan yang berlaku dan menyelesaikan pekerjaan kami. Kami telah menempuh perjalanan jauh sekarang,” tukasnya.
“Makanya kami tidak tertarik untuk mengubah peraturan di tengah masa kontrak Dorna yang berlangsung hingga akhir 2026. Karena setiap permintaan yang kami buat, mereka mengatakan kepada kami: ‘Tidak akan ada perubahan peraturan selama kontrak periode saat ini. Kami mengerti dan menerima itu,” ucap Beirer.
“Itulah mengapa kami tidak ingin menghabiskan banyak waktu dengan peraturan ‘konsesi’ baru. Karena perubahan aturan berikutnya tidak akan terjadi hingga 2027,” tandasnya.***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di "Google News"