KONTEKS.CO.ID – Suzuki mundur dari MotoGP, Davide Brivio lalu mengkhawatirkan Honda dan Yamaha, terutama dari kesehatan anggaran.
Ya, Davide Brivio berada di paddock Sirkuit Ricardo Tormo pada akhir pekan GP Valencia 2022, yang juga lomba perpisahan Suzuki di MotoGP.
Seperti diketahui, Brivio adalah orang yang membawa Suzuki kembali ke MotoGP hingga berperan sentral dalam gelar juara dunia pembalap kelas bergengsi yang direbut Joan Mir bersama Suzuki GSX-RR pada 2020.
Ditemui oleh GPOne di sela-sela akhir pekan MotoGP Valencia 2022, Brivio pun menjawab sejumlah pertanyaan yang diajukan.
Anda ada di sini (MotoGP Valencia) untuk mengucapkan perpisahan ke Suzuki, tentu sedih bagi Anda melihat apa yang terjadi?
“Tentu sedih, saya merasa sangat kecewa. Saya ingin berada di sini untuk mengucapkan perpisahan kepada tim. Sedih saat melihat sebuah tim tutup, karena saya pikir itu sungguh memalukan. Mereka baru saja memenangkan lomba. Saya pikir masih ada potensi melakukan hal yang sewajarnya. Setelah beberapa tahun pertama mengalami kesulitan, saya pikir para teknisi memerlukan ritme tertentu. Mereka dapat menempatkan semua pengalaman yang dimiliki untuk hal yang berguna, malahan jalan tersebut terganggu.”
Pertama pensiunnya Valentino Rossi, kini Suzuki. Dua tonggak pencapaian karier MotoGP Anda telah menghilang?
“Benar, namun saya berharap untuk selalu menemukan keramahan di paddock! Saya meninggalkan MotoGP, saya membuat pilihan lain. Saya berharap untuk selalu mencari cara agar tetap berhubungan dengan paddock, saya selalu kembali untuk melihat beberapa balapan. Saya selalu merupakan fan sejati dari MotoGP, saya selalu mendapat informasi apa yang terjadi. Saya selalu merasakan keterikatan ini, yang selalu menjadi bagian penting dari saya dan merasakan banyak kepuasan dari sini, jadi itu normal.”
Menurut Anda, mundurnya Suzuki merupakan sebuah alarm?
“Saya khawatir dengan kesehatan (anggaran) dua pabrikan otomotif Jepang lainnya (Honda dan Yamaha). Karena saya pikir mereka harus mengubah langkah dan ritme mereka untuk tidak tertinggal. Saya pikir sudut pandang teknis olahraga ini adalah berubah, berkembang dan berevolusi. Mungkin tim-tim pabrikan Jepang terperangkap karena kurang bersiap diri dengan situasi ini semua dan jika mereka ingin terus melanjutkan permainan ini, mereka harus merevisi sejumlah hal.”***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"