KONTEKS.CO.ID – Diananda Choirunisa, atlet panahan Tim Indonesia, berhasil menembus babak 1/8 eliminasi pada laga yang tergelar di Invalides Arena, Selasa 30 Juli 2024, waktu setempat.
Prestasinya itu Diananda Choirunisa catat untuk nomor individual recurve putri Olimpiade 2024.
Di babak 1/32 eliminasi, Anis -sapaan akrab Diananda- mampu menumbangkan wakil Belanda, Laura van der Winkel 7-1. Kemudian di babak 1/16 eliminasi, atlet asal Jawa Timur ini lagi-lagi mampu berbicara banyak dengan meraih kemenangan.
Menghadapi wakil Amerika Serikat, Catalina Gnoriega, Anis sebenarnya kalah start. Cuaca panas dengan suhu mencapai 34 derajat celcius tak menghalangi Anis untuk bisa mengejar ketertinggalan poinnya.
“Kalau cuaca panas, sama saja kayaknya. Tapi alhamdulillah lumayan menguntungkan karena memang negara lawan lebih dingin. Jadi waktu latihan mereka sudah kepanasan,” kata Anis.
Kali ini, dia tampil lebih tenang dan menikmati setiap pertandingan yang dimainkannya. Hal ini yang membuat Anis bisa bisa mendapatkan 10 poin di set keempat sekaligus memastikan kemenangan 6-5 atas Gnoriega.
“Tapi tadi alhamduillah berkat dukungan dari orang-orang, masyarakat Indonesia, tadi saya nembak enjoy banget. Saya tidak berpikir apa-apa, yang penting kalau bisa nembak 10 saya sudah pasti menang. Alhamdulillah tadi dapat nembak 10 dan menang,” lanjutnya.
Buat Anis, Paris 2024 merupakan penampilan keduanya di Olimpiade. Sebelumnya, ia juga sudah mewakili Indonesia di Olimpiade Tokyo 2020.
Diananda Choirunisa Tertolong Dukungan Penonton
Dukungan dari masyarakat Indonesia yang datang dan berteriak dari bangku penonton juga tersebut Anis menambah semangat. Ia makin bersemangat bisa tampil memberikan yang terbaik di Olimpiade 2024 Paris.
“Karena kalau di Olimpiade pertama deg-degannya tidak bisa terkontrol. Tapi Alhamdulillah di kepengurusan Pak Arsyad Rasyid (Ketua Umum PP Perpani), kami banyak ikut pertandingan dan sering ketemu mereka (lawan-lawan). Jadi biasa saja, enjoy,” jelas Anis.
“Kalau banyak penonton seneng jadi semangat percaya diri naik. Di Tokyo sepi banget. Teriakan penonton, alhamdulillah seneng. Di Jawa Timur terkenal bonek, harus teriak kenceng jadi bikin semangat,” pungkasnya.
Sayangnya langkah Anis belum bisa terikuti atlet putri panahan Tim Indonesia lainnya, yakni Syifa Nur Afifah Kamal. Ia harus terhenti di babak 32 besar usai kalah dari wakil India, Bhajan Kaur, 7-3.
Begitu juga dengan Arif Dwi Pangestu yang takluk di tangan Tang Chih-Chun dari China Taipei dengan skor 1-7.
Usai pertandingan Arif mengaku masih terus beradaptasi dengan teknik memanah baru yang sang pelatih asal Korea Selatan, Lee Kyung-chul, ajarkan. Selanjutnya, ia masih akan turun di nomor mixed recurve bersama Anis melawan pasangan India pada Jumat 2 Agustus 2024.
“Kita kemarin sempet telat jadi tidak dapat jatah latihan di stage ini. Tapi Mbak Anis sudah main beregu, individual juga. Saya pertama kali main di stage baru ini, alhamdulillah dapat jadi lebih percaya diri saja besok,” pungkasnya. ***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"