KONTEKS.CO.ID – Veddriq Leonardo, atlet panjat tebing Indonesia, membuka peluang Indonesia untuk menambah pundi medali Olimpiade Paris 2024.
Sayangnya, langkah Veddriq Leonardo tak bisa terikuti rekannya Rahmad Adi Mulyono yang terpaksa mengubur mimpinya di Paris.
Rahmad gagal melaju ke babak selanjutnya setelah teranggap foul start. Padahal awalnya ia sempat memecahkan rekor waktu tercepat di cabang panjat tebing nomor speed putra kualifikasi seeding heats.
Bahkan dia menjadi atlet pertama yang berhasilkan menorehkan rekor di cabor panjat tebing.
Berlaga di Le Bourget Sport Climbing Venue in Le Bourget, Selasa 6 Agustus 2024, Rahmad memecah rekor catatan waktu tercepat dengan raihan 5,07 detik. Kemudian giliran , Veddriq yang tampil gemilang dengan memecah rekor melalui torehan 4,92 detik.
Namun aksi gemilangnya terhenti di kesempatan kedua. Rahmad teranggap foul start dan hal itu harus ia bayar mahal dengan kekalahan. Catatan waktu terpakai adalah pada kesempatan pertamanya yakni 5,07 detik.
Pada saat penentuan final, atlet AS, Sam Watson, yang rekornya terhapus oleh Veddriq Leonardo bermain apik. Watson memecahkan rekor dunia yang Veddriq buat sekaligus mengklaim kembali predikatnya sebagai yang tercepat. Ia mencatatkan waktu tercepat 4,75 detik.
Perolehan waktu yang Watson ciptakan adalah catatan waktu terbaik dalam sejarah olahraga panjat tebing hingga hari ini. ***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"