KONTEKS.CO.ID – Claudio Domenicali mengaku menyesal tidak bisa berprestasi bersama Valentino Rossi di MotoGP yang menyebabkan citra Ducati jadi buruk.
MotoGP 2022 boleh jadi tahun penuh perjuangan buat Ducati, namun diakhiri dengan senyuman melalui tiga gelar juara dunia, pembalap, tim dan pabrikan.
Namun sebelum Francesco ‘Pecco’ Bagnaia merebut gelar juara dunia MotoGP perdananya pada 2022, CEO Ducati Claudio Domenicali tidak bisa melupakan satu hal, yaitu Valentino Rossi.
Sekitar satu dekade lalu, Valentino Rossi berpisah jalan dengan Ducati usai melakoni dua musim bersama.
Tak seperti Pecco dan Ducati, kerja sama antar sesama Italiano yang ini (Ducati-Rossi) bisa dibilang gagal. Pasalnya, The Doctor cuma menyumbangkan tiga finis podium buat pabrikan dari Borgo Paginale, Bologna itu.
Jelang pesta di Piazza Maggiore, Bologna, pada 15 Desember untuk merayakan gelar juara dunia pembalap MotoGP dan WSBK 2022 yang direngkuh Pecco Bagnaia serta Alvaro Bautista, Claudio Domenicali membicarakan kerjasamanya dengan Rossi, sebagai salah satu masa sulit Ducati di kelas bergengsi.
“Kami tidak mampu mengelola Rossi dan kami mendapat pukulan,” beber Claudio Domenicali seperti dilaporkan La Repubblica.
“Ketika Anda bekerja sama dengan pembalap ternama di Italia (Rossi), yang memiliki 9 gelar juara dunia, dan Anda tidak bisa menang (juara dunia), gambaran tentang Anda juga akan mendapat cap buruk,” urai Domenicali.
“Saya menjadi CEO (Ducati) pada 2013, ketika dia (Rossi) pindah dari tim, dan saya cuma bisa mengambil potongan-potongan tersisa. Pada titik itu, Anda hanya dapat kembali bekerja dan memulai lagi,” papar Claudio Domenicali lagi.
“Dua tahun setelah itu kami bekerja keras membuat perubahan. Jika Anda tidak melakukan riset yang pada jalur yang tepat, Anda akan kehilangan arah,” tukasnya.***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"