KONTEKS.CO.ID – Mantan pembalap Tour de France Walter Beneteau tewas di sebuah kamar hotel di Bali, Indonesia pada Minggu 11 Desember 2022.
Walter Beneteau adalah mantan pembalap sepeda profesional asal Prancis yang telah mengikuti berbagai ajang bergengsi kelas dunia seperti Tour de France, Giro dÍtalia, hingga Vuelta Espana.
Seperti dilaporkan serikat pembalap sepeda profesional Prancis (UNCP) yang dikutip media olahraga ternama di Prancis, L’Equipe, Walter Beneteau meninggal dunia pada usia 50 tahun.
Mantan pembalap sepeda profesional Prancis yang tampil pada tujuh edisi Tour de France tersebut dilaporkan ditemukan tewas di sebuah kamar hotel di Bali, Indonesia.
“Dengan sangat sedih kami mengetahui kematian teman dan mantan juara kami Walter Beneteau pada usia 50 tahun,” kata serikat pembalap sepeda profesional Prancis, UNCP, di akun Twitter mereka pada Minggu 11 Desember 2022 malam waktu setempat.
“Belasungkawa yang tulus kepada keluarga dan orang-orang terkasihnya. RIP Wawa,” lanjut pernyataan dari UNCP.
Lalu L’Équipe melaporkan bahwa mantan pembalap profesional yang pensiun 18 tahun lalu itu, masih terlibat dalam olahraga balap sepeda melalui pekerjaannya dalam hubungan masyarakat dengan Total Direct Energies dan B&B Hotels-KTM.
Walter Beneteau tewas di sebuah kamar hotel di Bali, Indonesia, pada keadaan yang belum diklarifikasi oleh otoritas setempat. Cyclingnews telah menghubungi Polda Bali untuk meminta informasi lebih lanjut.
Perlu diketahui bila Beneteau menyelesaikan kariernya bersama tim Bouygues Telecom pada akhir tahun 2006, pensiun setelah kontraknya tidak diperpanjang.
Dia menghabiskan tujuh tahun balapan untuk berbagai tim balap sepeda profesional yang dikomandani Jean Rene Bernaudeau, seperti untuk skuat Bonjour and Brioches La Boulangère sebelum menjadi Bouygues Telecom.
Di sana Beneteau satu tim bersama pembalap kelas dunia seperti Thomas Voeckler dan Jerome Pineau.
Keduanya mengungkapkan kesedihan mereka atas meninggalnya mantan rekan setimnya di Twitter, dengan Voeckler berbagi foto dan pesan “Beristirahatlah dengan tenang, Benet’, kamu akan dirindukan” dan Pineau menulis “Temanku saudaraku, selamat tinggal,” ditambah dengan emoji hati.
Beneteau membalap di Tour de France tujuh kali berturut-turut dari 2000 hingga 2006 dan di Tour de France terakhirnya ia melakukan breakaway pada etape pertama, tapi terkejar dengan hanya berjarak 7 km dari garis finis.
Beneteau kemudian melakukannya lagi di etape 9 Tour de France 2006, kali ini ia tertangkap peleton besar hanya 4 km jelang garis finis.
Ini juga tentunya bukan satu-satunya upaya break yang gigih dari Bénéteau, dengan pembalap dari Vendee tersebut memberikan hasil Tour de France terbaiknya di etape 14 edisi 2003.
Hasilnya, ia menempati posisi kelima, hanya sepuluh detik di belakang pemenang etape, Gilberto Simoni.
Adapun Beneteau juga dua kali memenangkan balapan Prancis satu hari, the Boucles de l’Aulne, dan berdiri di podium di GP Ouest France-Plouay, Tour de Vendee, Tro-Bro Leon dan di panggung Criterium du Dauphine Libere.
Seluruh redaksi konteks.co.id menyampaikan simpati terdalam kepada keluarga, teman, dan kolega Beneteau. Ride In Peace.***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di "Google News"