KONTEKS.CO.ID – Mengapa Marc Marquez sulit dikalahkan di MotoGP? Alasannya diucapkan sendiri oleh Marc Marquez dan selengkapnya bisa disimak di sini.
Mengapa Marc Marquez sulit dikalahkan di MotoGP? Pertanyaan itu meluncur dan dijawab oleh pembalap Spanyol tersebut dalam sebuah wawancara dengan TV Spanyol.
Marc Marquez sulit dikalahkan di MotoGP. Ia hanya sekali gagal juara dunia dalam keadaan normal. Yaitu ketika kehilangan gelar di musim 2015 dari Jorge Lorenzo (Yamaha) yang mengambil keuntungan dari perseteruan Marquez dengan Valentino Rossi di balapan MotoGP Sepang, Malaysia jelang akhir musim.
Lantas Marquez kan gagal juara dunia di MotoGP 2020, 2021, dan 2022. Tapi itu tidak bisa dibilang gagal sepenuhnya. Mengapa?
Karena pembalap kelahiran Cervera, Spanyol, tersebut berkutat dengan cedera dalam tiga musim belakangan.
Terparah pada MotoGP 2020 saat ia terjatuh di awal musim dan hanya menyelesaikan satu balapan. Pada MotoGP 2021, Marquez ternyata belum sepenuhnya pulih dari cedera panjang walau masih mencatat tiga kemenangan seri plus empat podium, dan finis ketujuh di klasemen akhir pembalap.
Kemudian pada MotoGP 2022, sempat oke di awal musim, Marquez rupanya masih belum pulih betul. Ia kembali menjalani operasi pada lengan kanannya dan harus finis ke-13 di klasemen pembalap akhir musim.
Jelang tes Sepang yakni tes pramusim MotoGP 2023 yang pertama di Sirkuit Sepang, Malaysia, Jumat-Minggu 10-12 Februari 2023, Marc Marquez telah membuka tentang kehidupan pribadinya dan berkata “Saya tidak memiliki hasrat untuk pergi ke pantai atau bepergian, hasrat saya adalah sepeda motor”.
Juara MotoGP enam kali itu berlomba-lomba untuk menyamai perolehan gelar saingannya Valentino Rossi pada 2023, jika ia dapat mengatasi sejarah cederanya yang parah dan motor Honda RC213V yang sulit dikendalikan.
Dua tahun terakhir telah menjadi mimpi buruk cedera bagi Marquez yang merupakan pembalap paling berprestasi di grid saat ini dengan jarak tertentu.
“Bukan kebetulan saya lajang,” candanya di TV Spanyol yang dikutip crash. “Dalam balapan saya sulit untuk dikalahkan karena saya sangat keras kepala dan saya memiliki rutinitas.”
“Adrenalin adalah satu-satunya energi yang memberinya ritme dan motivasi. Saya tidak suka santai, relaksasi membuat saya bosan. Saya tidak bisa berkonsentrasi,” kata juara dunia MotoGP enam kali itu.
“Saya tidak punya passion ke pantai atau jalan-jalan, passion saya adalah sepeda motor. Itu membuat saya mencapai limit. Kebahagiaan meliputi saya hanya setelah menang dan merayakannya bersama keluarga saya,” kata Marquez lagi.
Marquez yang akan berusia 30 tahun pada 17 Februari 2023 lebih jauh mengatakan: “Saya selalu dewasa untuk usia saya, karena ketika saya berusia 12 tahun saya sudah dikelilingi oleh orang-orang yang menurut usia bisa menjadi ayah atau kakek saya.”
“Saya tumbuh dikelilingi oleh orang tua. Saya tidak pernah pergi ke perkemahan musim panas dengan teman-teman saya. Tapi itu adalah keputusan saya,” urai Marquez.
Marquez terpaksa mempertimbangkan pensiun dini musim panas lalu ketika dia menjalani operasi lengan besar keempat kalinya, yang meninggalkannya dengan bekas luka yang mengerikan.
“Sebelum saya menjalani operasi di lengan saya, penarikan adalah pilihan,” katanya. “Sekarang tidak, saya tidak merasakan sakit lagi. Neraka itu sulit. Karena ketika ada rasa sakit seperti itu, karakter Anda juga berubah,” imbuhnya.
“Saya berasal dari karier olahraga yang terlihat seperti pahlawan super dan tiba-tiba, dalam semalam, patah tulang, infeksi, operasi, dan saat itulah Anda bisa tenggelam. Saya kacau,” tandasnya.
Adapun di MotoGP 2023, Marquez akan bergabung dengan rekan setim barunya di Repsol Honda, Joan Mir, juara dunia MotoGP 2020 bersama Suzuki.
Honda yang mencetak poin nol di balapan MotoGP untuk pertama kalinya dalam 40 tahun musim lalu di Jerman, harus mengantarkan bintang mereka dengan mesin yang mampu menantang dominasi Ducati.
Francesco Bagnaia memasuki tahun ini sebagai juara bertahan tetapi rekan setimnya Enea Bastianini akan mengikutinya, dan Fabio Quartararo dari Yamaha pasti akan berada di depan juga.***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"